Berita Tenis – Pihak Asosiasi Tenis Wanita atau WTA memilih petenis Amerika yakni Sofia Kenin menjadi pemain terbaik WTA 2020. Nama Kenin memang jadi populer setelah performa terbaiknya selama musim ini, dengan meraih juara grand slam di Australia Terbuka 2020.
Walau menjadi WTA Player of the Year, Sofi Kenin berada di posisi keempat dunia di bulan ini. Tapi, ini bukan pertama kalinya, gelar petenis terbaik WTA tidak diperoleh petenis peringkat pertama. Kenin sendiri adalah pendatang baru yang memberi kejutan dengan penampilannya sebagai juara grand slam di Rod Laver Arena, awal tahun lalu.
Pada babak semifinal, ia menang atas petenis teratas dunia yakni Ashleigh Barty. Dirinya mengaku tidak menyangka dapat meraih trofi tersebut. Kerja keras dan dedikasinya sudah membuat nama petenis dunia berumur 22 tahun tersebut sepopuler saat ini.
Selain trofi tersebut, Kenin juga meraih babak final Roland Garros di Prancis Terbuka, pada Oktober lalu, walau kalah dari Iga Swiatek. Dia tak hanya mendapatkan satu dari tiga grand slam yang dilaksanakan, namun juga menjadi satu-satunya pemain yang sampai di final dalam dua grand slam tersebut.
Prestasi mengesankan itu membawanya menjadi petenis di posisi empat dunia. Kenin merupakan petenis Amerika yang kedelapan meraih penghargaan WTA Player of the Year, sebelumnya ada Serena Williams, Martina, Lindsay, Tracy Austin, Chris Evert, Venus, hingga Jennifer Capriati.
Pencapaian Kenin dari dunia tenis tidak lepas dari pengaruh sosok sang ayah, Alex Kenin, yang selalu mendukung sang putri berlatih. Bakat Sofia memang sudah terlihat sejak kecil, namun merupakan pendatang karena sang ayah adalah warga Uni Soviet, jadi dia kesulitan dapat bermain di lapangan.
Kenin mengungkapkan jika ayahnya tidak punya pengalaman sama sekali mengenai tenis dan hanya memperhatikan orang di sekitarnya. Tubuh Sofia yang lebih pendek dari atlet lainnya sempat membuatnya diremehkan saat bermain di lapangan, namun sang ayah selalu menjadi sosok yang menenangkannya.
“Dia memperhatikan pelatih lain melatih pemainnya. Dia tahu apa yang harus dilakukan dan selalu ada rencana yang tepat dari beliau,” papar Kenin saat merayakan grand slam pertamanya.
Pengalamannya dan dukungan ayahnya, membuat Sofia bermain dengan mengesankan di Melbourne padahal dia harus melawan petenis di atasnya hingga bisa tampil di Paris. Untuk Kenin, gelar juara Australia Terbuka merupakan buah pengorbanan orang tuanya, Alex dan Svetlana Kenin.
Pemain terbaik WTA 2020 yang lahir di Moskwa tersebut bernama lengkap Sofia Anna Sonya Kenin. Pencapaian Kenin mulai naik setelah debut di Grand Slam pada AS Terbuka 2015 lalu. Prestasinya dilanjutkan di semifinal turnamen yang sama pada 2016, babak perempatfinal Wimbledon 2016, dan perempat final di Auckland 2018.
Kenin menjadi atlet 100 besar dunia pada tahun 2018 lalu. Prestasinya terus naik setelah bermain di babak ketiga di Miami. Tahun 2019, dirinya tampil di Australia Terbuka 2019 walau gagal melawan Simona Harep di babak kedua. Di tahun 2020, nama Sofia Kenin menjadi semakin populer dengan keberhasilannya di Australia Terbuka 2020.
Sofia Kenin menjadi petenis dunia yang dibesarkan dalam kehidupan sederhana. Di tahun 1987, Alex dan Svetlana menetap di AS. Dengan sang ayah yakni Alex yang harus bekerja keras sebagai sopir taksi, sementara belajar komputer di pagi dan siang hari. Di tahun 1998, Alex dan Svetlana sempat pulang ke Moskow karena Sofia akan lahir. Setelah itu, mereka kembali pulang ke AS dan memilih pindah ke Florida.
Hobinya bermain tenis bersama sang ayah di jalanan kawasan Pembroke, membuat sang ayah mendukungnya untuk menjadi atlet. Sejak berumur lima tahun, Alex sudah membawa Kenin ke Rick Macci di Broward County. Tujuh tahun Sofia dibimbing pelatih tenis AS tersebut. Sang ayah mendukungnya walau harus bekerja keras untuk membiayai dirinya dan keluarganya.
Kini, kerja keras sang ayah berbuah manis dengan gelarnya sebagai WTA Player of the Year yang membuat nama Sofia Kenin kian populer dalam Tenis Dunia. Selamat!
