
Tenis – Petenis dunia dari Rumania, yakni Simona Halep disebut-sebut tidak akan ikut dalam Palermo Open 2020. Keputusan tersebut diambil oleh Halep, setelah tidak adanya kelonggaran dari pihak Italia dengan tetap wajib melakukan karantina secara individu saat sudah berada di Palermo.
Simona Halep sebelumnya menjadi salah satu atlet yang menyemarakkan kompetisi Palermo Open 2020 mendatang, atau tepatnya dilaksanakan awal bulan nanti. Bahkan petenis juara dua dunia itu sudah bersiap dengan latihan khusus demi ikut pada turnamen yang satu ini.
Namun, sepertinya keinginan dari Halep untuk kembali berlaga dalam turnamen ini tidak akan terlaksana. Pasalnya, pihak pemerintah Italia tidak akan melonggarkan ketentuan mereka termasuk pada Halep yang harus menjalani karantina individu.
Pihak pemerintah Italia sendiri memang menerapkan aturan baru dengan adanya karantina wajib untuk masyarakat yang datang dari Rumania dan Bulgaria untuk menekan penyebaran virus Corona yang merebak di Italia. Halep mendengar hal tersebut akhirnya memutuskan tidak akan ikut ambil bagian dalam Palermo Open 2020.
“Dengan peningkatan kasus COVID-19 yang saat ini berkembang di Rumania dan ketakutan saya secara pribadi pada perjalanan secara internasional, maka saya putuskan tidak akan ikut dalam turnamen yang akan dilaksanakan di Italia bulan depan,” tulis Halep dalam Twitternya.
Lebih lanjut, petenis wanita ini mengucapkan terima kasih pada Direktur Turnamen dan Menteri Kesehatan negara tersebut dengan kerja keras dan upaya besar dalam melaksanakan turnamen tersebut. “Semoga turnamen tersebut berlangsung dengan baik dan sukses,” lanjut atlet 28 tahun itu.
Keputusan Halep jelas sangat mengejutkan dan disayangkan pihak penyelengara. Bahkan Direktur Palermo Open, yakni Oliviero Palm mengungkapkan rasa kecewanya dengan keputusan dari sang atlet. Palm sendiri mengungkapkan jika pihaknya sudah berusaha meminta izin agar ada pengecualian pada Halep dalam hal masa karantina 14 hari, untuk bisa ikut turnamen tersebut, namun usaha mereka tidak membuahkan hasil.
“Keputusan Simona Halep menjadi keputusan yang sulit untuk kami. Ini menjadikan pihak kami terpukul. Awalnya, kami percaya diri dengan turnamen dan semua atletnya, kami juga menyebutkan jika petenis profesional tidak wajib karantina. Namun, pihak pemerintah tidak dapat mengabulkan hal itu,” ucap Palm.
Sementara itu, petenis cantik yang satu ini menjadi pemberitaan setelah pengakuaannya yang mengubah tubuh dengan mendapatkan juara Grand Slam. Untuk dapat meraih gelar juara, harus bekerja keras dan pengorbanan. Hal itu yang dilakukan petenis dari Rumania tersebut. Dalam mendapatkan tempatnya saat ini sebagai tunggal putri nomor dua di dunia.
Di tahun 2009 lalu, saat Halep berumur 17 tahun, dirinya sudah melakukan keputusan besar dengan mengubah payudaranya. Halep memang dianugerahi payudara yang terbilang berukuran tidak seperti umumnya, hal tersebut menyulitkannya saat berlaga di lapangan.
Itu sebabnya, Halep akhirnya mengambil keputusan untuk memperkecik ukuran payudaranya demi dapat bergerak dengan lincah. Selain itu, dengan payudara yang besar dia mengaku sering cedera punggung.
“Payudara yang saya miliki memiliki ukuran yang besar dan membuat saya tidak nyaman bermain. Itu yang membuat saya terganggu, kemampuan saya jadi terhambat. Operasi tersebut menjadi pengorbanan untuk karier saya,” tutur Halep.
Pengorbanannya jelas tidak sia-sia. Kariernya kian naik dan dia menjadi petenis tunggal putri di posisi pertama bulan Oktober 2017 lalu. Setelah itu, Halep meraih juara dua turnamen grand slam, yaitu Prancis Open 2018 dan Wimbledon 2019.
