
Tenis – Turnamen Madrid Open 2020 akhirnya tidak jadi diteruskan. Hal ini dipaparkan oleh pihak panitia, Senin (03/08) waktu setempat. Hal itu dikarenakan pengaruh pandemi COVID-19 yang masih menjadi momok menakutkan di dunia, khususnya dalam dunia tenis.
Madrid Open 2020 tadinya akan dilaksanakan pada 12 September mendatang. Babak final nantinya akan dilaksanakan di tanggal 20 September, satu minggu sebelum dilaksanakannya French Open. Akan tetapi, semua rencana kini tinggal rencan. Keputusan panitia membatalkan turnamen tersebut sudah bulat. Hal ini tinggal menyisakan US Open dan Italian Open.
Keputusan tersebut jelas membuat para petenis dunia yang bersiap untuk French Open terganggu. Mereka mengalami perubahan dari hard-court ke clay-court. Akan banyak petenis Eropa yang diprediksi akan memilih tampil di US open. Sebelumnya, banyak petenis yang enggan ikut dalam turnamen US Open karena peraturan ketat karantina dan lebih memilih menetap di Eropa untuk fokus dengan kompetisi clay-court.
Pihak Marca sendiri sudah mengatakan jika keputusan pembatalan itu sudah dibicarakan dengan para petenis melalui presiden ATP Players Council, yakni Novak Djokovic sebelum resmi mengumumkannya ke publik. Pihak panitia Madrid Open juga mengatakan bahwa pihak kesehatan Spanyol tidak memberi lampu hijau untuk perhelatan turnamen ini.
“Karena meningkatkannya kasus positif COVID-19 di Madrid belakangan ini, pihak panitia turnamen Madrid Open musim ini ragu untuk melanjutkan gelaran turnamen karena masalah kesehatan yang mungkin akan memberi pengaruh pada semua petenis, penonton, dan staf. Dengan tinjauan kondisi tersebut, pihak panitiap dengan Antonio Zapatero, wakil menteri kesehatan publik, memutuskan tidak melaksanakan turnamen ini.” Tulis pihak Marca.
Kondisi kesehatan saat ini memang belum membaik dari hari ke hari khususnya di Madrid. Hal tersebut jelas sangat buruk mengingat peningkatan jumlah pasien yang positif virus Corona selama beberapa minggu ini. Padahal, Rafael Nadal sudah mengkonfirmasi akan ikut serta di Madrid Open dan tidak bermain di US Open untuk tetap fokus tampil di turnamen clay-court.
Sebelumnya, para organisasi tenis dunia sudah mengadalan pertemuan untuk membahas masa depan turnamen tenis profesional yang ditangguhkan karena masa pandemi COVID-19, Madrid Open menjadi salah satu turnamen yang sulit diselenggarakan kembali.
Direktur Madrid Open, yakni Feliciano Lopez mengaku sudah cemas dengan keputusan untuk melanjutkan beberapa turnamen tenis dunia karena bersinggungan dengan kesejahteraan para atlet dan pekerja.
“Saat ini, kami tidak percaya diri. Kami awalnya tenang selama beberapa minggu lalu. Kami sudah menyiapkan protokol kesehatan terbaik, semuanya persiapan sudah siap. Apalagi, turnamen sejenis berhenti sejak bulan Maret lalu. Kompetisi di Dubai dan Acapulco menjadi yang terakhir. Para atlet harus kembali bertanding. Itu sebabnya, kami ingin memulainya,” papar Lopez.
“Namun, pertemuan kami dengan semua pihak termasuk pihak pemerintah membuat kami harus mengubah semuanya. Mereka meminta kami untuk tidak melanjutkan turnamen semua kompetisi selama musim panas. Tentu, keputusan ada di tangan organisasi penyelenggara. Kami harus berupaya keras dengan semua pihak dan memutuskan keputusan terbaik untuk semua pihak. Di sisi lain, kami juga harus memikirkan keputusan pemerintah, dengan situasinya yang ada saat ini. Ini memang menyedihkan namun ini keputusan terbaik untuk semuanya.” Tutup Feliciano Lopez.
