
Olimpiade 2020 – Meningkatnya penyebaran virus Corona di dunia menjadi hambatan besar yang mempengaruhi jadwal olahraga di dunia. Salah satunya adalah Olimpiade 2020 Tokyo. Saat ini, belum dapat dipastikan apakah perhelaan pesta olahraga dunia ini tetap akan dilaksanakan sesuai jadwal yakni 24 Juli nanti atau tidak jadi dihelat.
Virus Corona atau dengan nama lain COVID-19 menjadi alasannya. Virus ini secara tak terduga berkembang cepat di Jepang. Hingga kini, Negeri Matahari Terbit merupakan negara ke lima yang masuk daftar negara positif Corona dari Wuhan, China tersebut.
Hingga minggu ini, sudah ada enam korban jiwa yang tercatat. Jumlahnya diperkirakan akan bertambah dengan adanya berita sudah ada sekitar 256 kasus yang terdeteksi. Kondisi tersebut pastinya akan menjadikan banyak atlet dunia dari beberapa negara yang ikut serta merasa bimbang.
Akan tetapi, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia yakni Raja Sapta Oktohari masih memberikan dukungan pada Jepang sebagai tempat penyelengaraan pesta olahraga empat tahunan tersebut. Dia mengungkapkan jika pihaknya akan terus menginformasikan perkembangan yang ada dan meminta para pengurus untuk menjaga kondisi atletnya.
“Ini merupakan tanggung jawab semuanya yang menjadi pengurus olahraga dalam melindungi peserta mereka. Kita harus menjalin komunikasi. Saya optimis jika pelaksanaan cabang olahraga, federasi nasional dan internasional atau NOC dari beragam negara akan bertindak yang sama,” ucap Raja Sapta.
Okto juga mengungkapkan jika Jepang sudah melaporkan perkembangan yang terjadi saat ini dan menerima dukungan dari pihak Indonesia. Sampai saat ini, belum ada keputusan resmi dari Komite Olimpiade Internasional apakah event olahraga ini akan ditunda atau batal dilaksanakan. Raja Sapta mengatakan akan menanti pihaknya sampai bulan Mei mendatang.
Tidak hanya pada Jepang, Raja Sapta juga sudah mengirim surat pada Komita Olimpiade China yang juga mendukung mereka karena negara ini menjadi negara terparah terkena paparan virus Corona. Dia mengatakan jika kondisi ini harus diselesaikan secara bersama. “Kami ingin memberikan pertolongan dan dukungan pada mereka,” ucapnya.
Keputusan mendukung Jepang dan China merupakan upaya Indonesia sebagai negara yang besar dan menampilkan identitas negara yang memiliki perilaku yang baik dengan mendukung adanya Olimpiade 2020 Tokyo.
Di sisi lain, rencana Rumah Indonesia untuk Olimpiade 2020 juga masih menanti keputusan dari Jepang. Di mana Indonesia mendapat promosi sebagai tuan rumah Olimpiade pada tahun 2032 mendatang. Akan tetapi, hal tersebut masih akan dipikirkan karena berkenaan dengan anggaran negara.
Dana yang dibutuhkan untuk menjadi tim tuan rumah pada Olimpiade 2032 mendatang membutuhkan sekitar Rp200 miliar yang dipakai dalam mendirikan Rumah indonesia di Tokyo. Raja Sapta mengungkapkan jika nantinya tempat tersebut menampilkan ciri khas untuk budaya Indonesia.
Perihal pembatalan pelaksanaan Olimpiade 2020 mendatang, pihak Komite Olimpiade Indonesia memilih tidak banyak berkomentar. Minggu ini memang banyak spekulasi jika akan ada penundaan pelaksanaan event empat tahunan ini yang dihelat dari tanggal 24 Juli sampai 9 Agustus nanti.
Ketua KOI, Raja Sapta Oktohari mengatakan masih akan menanti hasil keputusan resmi dari IOC. Apalagi minggu ini, pihak mereka akan mengirim surat pada pihak IOC sekaligus menanyakan kejelasan terkait penyelenggaraan Olimpiade di Jepang.
Ditanya mengenai persiapan atlet Indonesia yang akan dikirim ke perhelatan olahraga dunia ini, dirinya mengatakan tidak ada perubahan yang berarti. Para atlet masih tetap fokus dalam melaksanakan latihan. ”
Sebelumnya, Menteri Olimpiade Jepang, yakni Seiko Hashimoto dalam pidatonya mengatakan jika pesta event empat tahunan tersebut sepertinya akan ditunda karena peningkatan wabah virus corona. Akan tetapi, dia mengungkapkan jika mereka akan membicarakan hal ini pada Mei yang akan datang.
“Dengan kontrak yang sudah ada, pada Pasal 66 memaparkan jika IOC memegang hak dalam membatalkan pelaksanaan Olimpiade dengan menonaktifkan kontrak jika Olimpiade tidak dihelat pada tahun 2020 mendatang,” ucap Hashimoto.
