
Olimpiade 2020 – Perhelatan olahraga dunia, yakni Olimpiade Tokyo 2020 secara resmi akan ditunda sampai tahun mendatang. Keputusan itu akhirnya resmi mereka rilis dalam rapat pertemuan Komite Olimpiade Internasional atau IOC serta otoritas di Jepang.
Pesta olahraga empat tahunan ini akan dilaksanakan pada musim panas tahun ini sampai tahun 2021 mendatang karena dampak pandemi virus corona yang semakin besar. Perdana menteri Jepang, yakni Shinzo Abe bersama pemimpin federasi IOC, Thomas Bach juga ketua pelaksana event ini yaitu Yoshiro Mori dalam pertemuaannya akhirnya sepakat untuk menunda Olimpiade yang sejatinya dilaksanakan pada pertengahan tahun ini.
“Saya memberikan usul saya pada Bapak Bach selaku pemimpin federasi IOC untuk tidak melaksanakan Olimpiade ini selama satu tahun mendatang. Dia juga setuju dengan apa yang kami bicarakan dalam rapat tersebut,” ucap Shinzo Abe.
Olimpiade Tokyo 2020 awalnya akan dilaksanakan sebagai olimpiade pertama di Jepang sejak tahun 1964 silam. Akan tetapi, selama perhelatannya, terdapat tiga Olimpiade lainnya yang juga batal dilaksanakan, seperti pada Olimpiade Berlin di tahun 1916, Olimpiade di Tokyo pada tahun 1940, serta Olimpiade London pada tahun 1944 dikarena perang.
Penundaan event olahraga sekali empat tahun ini menjadi pemberitaan yang hangat di berbagai media. Akan tetapi, tindakan itu sangat penting untuk mencegah penyebaran virus tersebut semakin besar di kalangan masyarakat dunia.
Sejak virus ini berkembang di akhir tahun lalu, virus yang berasal dari Wuhan tersebut sampai saat ini sudah mencatatkan korban sekitar 422.929 dengan korban meninggal sampai 18.907 orang. Tentu hal itu menjadikan beberapa negara berupaya memaksa pihak Komite Olimpiade Internasional dan pemerintah Jepang untuk tidak melaksanakan Olimpiade tahun ini.
Penundaan tersebut memang memancing banyak reaksi dari para atlet yang berpartisipasi, khususnya pihak Inggris, yang sudah bersiap diri. Akan tetapi, banyak para atlet yang dapat memahami keadaan yang tengah dihadapi dunia saat ini.
Juara dunia olahraga heptathlon yakni Katarina Johnson mengungkapkan jika penundaan tersebut memang mengganggunya. Sementara juara sepeda olimpiade yakni Elinor Barker mengatakan jika penundaan olimpiade ini menjadi langkah yang tepat karena jika tetap dilaksanakan dapat menambah banyak korban.
Beberapa atlet dunia lainnya juga mengatakan jika penundaan Olimpiade Tokyo 2020 tersebut menjadikan mereka tidak dapat melakukan debut untuk tampil. Ada juga yang akhirnya tidak jadi pensiun untuk menyelesaikan tugasnya di tahun depan.
Walau begitu, masih banyak pihak yang mau menerima keputusan IOC tersebut dan saat ini sudah lega dengan kepastian yang diberikan pihak federasi dan pemerintah tuan rumah, seperti yang diungkapkan oleh juara gaya dada 100m yakni Adam Peaty.
Dengan berkembangan wabah virus corona tersebut menjadikan semua atlet dunia harus menunda sesi latihan dan jadwal laga mereka. Banyak dari mereka juga yang ikut berperang melawan virus tersebut secara mandiri. Contohnya atlet lompat jangkit Jazmin Sawyers.
Dari media sosialnya, Sawyers melakukan himbauan pada masyarakat untuk patuh pada pemerintah agar tetap tinggal di rumah. Hal ini dapat melindungi diri dan orang lain. “Jaga satu sama lain, olahraga akan tetap ada dan saat ini hanya akan ditunda. Kami akan bersiap lagi untuk memberikan yang terbaik pada dunia.” ucapnya.
