Connect with us

Berita Olahraga

Nasib Atlet Afganistan yang Gagal ke Paralimpiade Tokyo

nasib atlet afghanistan

Berita Paralimpiade – Harapannya menjadi wanita pertama yang tampil dalam Paralimpiade Tokyo 2020 mewakili Afganistan sepertinya akan sangat sulit. Zakia Khudadadi mengaku putus asa dan berharap adanya bantuan publik untuk membantunya keluar dari Kabul. Ia mengungkapkan jika dirinya saat ini hanya berada di rumah karena masalah yang terjadi di negaranya.

Atlet para taekwondo itu saat ini berada dalam kondisi yang sulit. Keluarga besarnya sudah kesulitan untuk mencari makanan dan bertahan hidup, mereka kini malah dihadapkan dengan ketakutan di negaranya dan bayang-bayang jika dirinya tidak akan dapat tampil di Paralimpiade Tokyo 2020.

Ini membuatnya merasa sangat kecewa. Zakia Khudadadi dan keluaganya harus berjuang setelah terjebak dalam kepungan kelompok taliban, belum lagi kemungkinan besar, dirinya tidak akan dapat mewakili Afganistan di turnamen olahraga besar itu.

“Saya menjadi perwakilan wanita dari negara ini, sangat mohon bantuannya. Saya ingin berpartisipasi dalam Paralimpiade Tokyo 2020. Tolong bantu saya untuk keluar dari tempat ini,” tuturnya dalam video yang dirilis Reuters.

Zakia Khudadadi

Ia juga ingin supaya setiap wanita di seluruh dunia, lembaga perlindungan wanita, organisasi pemerintah diseluruh dunia, tidak membiarkan mereka sebagai warga negara Afghanistan.

“Fakta jika kami sudah bangkit dan mendapatkan banyak prestasi, semua itu tidak bisa dipandang sebelah mata. Saya sudah melewati banyak hambatan dan kesulitan, saya ingin berjuang dan tidak ingin sia-sia sampai saat ini. Tolong beri saya bantuan,” paparnya lagi.

Sama dengan Zakia Khudadadi, Hossain Rasouli juga sama. Atlet para-atletik ini juga sudah sangat senang dapat tampil di Paralimpiade Tokyo yang akan datang.

Dalam berita yang dimuat di thekabultimes.gov.af, atlet yang menjadi korban ledakan ranjau ini sudah sangat bangga dapat menjadi wakil negaranya. Apalagi, ia merupakan satu-satunya wakil pada nomor lari 100m putra.

Hossain Rasouli

Apa yang terjadi pada dua atlet Paralimpiade dari Afganistan ini pastinya sangat berat. Ini menjadi insiden kemanusiaan yang sejatinya tidak boleh terjadi. Akan tetapi, apa yang sedang terjadi di negaranya kini menjadi hambatan terberat untuk keduanya dan atlet lainnya.

IPC Sebut Sulit Bawa Atlet Afghanistan ke Jepang

Sementara itu, pemimpin Komite Paralimpiade Internasional atau IPC yakni Andrew Parsons mengungkapkan nasib dua atlet Afghanistan tersebut. Dia prihatin akan masa depan mereka yang kini terjebak di Kabul.

Walau demikian, Parsons memaparkan jika tidak ada pilihan lain dan cara aman untuk menolong mereka keluar dari negaranya. Itu sebabnya, dua atlet tersebut kemungkinan tidak akan tampil di Paralimpiade Tokyo 2020

“Tidak ada penerbangan komersil. Kami kesulitan dengan kondisi di bandara Kabul. Keadaan ini sangat jelas bahwa tidak akan cara aman membawa mereka ke Tokyo,” papar Parsons.

Sebelumnya, pihak Komite Paralimpiade Afghanistan di Senin kemarin sudah merilis pengumuman jika dua atletnya tidak bisa ikut Paralimpiade Tokyo yang akan dimulai pada tanggal 24 mendatang.

Padahal sebelumnya, baik Zakia Khudadadi dan Hossain Rasouli dijadwalkan sudah berada di Tokyo pada tanggal 17 Agustus kemarin. Tapi, semuanya jadi sulit sejak pasukan Taliban mengambil alih dan mengepung wilayah di Afghanistan.

Andrew Parsons

“Saya sudah menyaksikan videonya. Melihat itu, saya sangat sedih. Itu menghancurkan mimpi atlet kami, ini hal yang menyedihkan dan menghancurkan hati saya,” papar Parsons.

Parsons juga mengatakan bahwa IPC akan bekerja sama bersama tim Afghanistan untuk mendukung para atlet tersebut, termasuk tampil dalam kompetisi di Paris 2024 mendatang. Namun, ia belum mau membahas hal tersebut lebih jauh.

“Saya prihatin dengan yang terjadi di Afghanistan, terutama perempuan. Saya pikir yang dilakukan suatu negara adalah menentukan nasib bangsanya sendiri,” katanya.

Berita Bola

Berita Menarik Lainnya

More in Berita Olahraga