
Berita Tinju – Legenda tinju dunia dari Filipina, yakni Manny Pacquiao tidak serta merta merasakan kemewahan hidup seperti saat ini. Dia nyatanya mempunyai kisah hidup yang sangat sulit. Namun, dirinya tidak mudah menyerah dan percaya jika dapat mengubah kehidupannya menjadi lebih baik.
Dalam dunia tinju, siapa yang tidak kenal dengan Manny Pacquiao? Petinju yang membawa nama Asia ke kancah dunia dikenal menjadi salah satu legenda dari olahraga itu. Dia semakin terkenal setelah bersedia menerima tawaran dari petinju dunia, yakni Floyd Mayweather Jr pada tahun 2015 yang lalu. Laga keduanya merupakan Fight of the Century atau Battle for Greatness.
Tidak mengherankan karena keduanya saat itu merupakan petinju terbaik di dunia yang sangat disukai. Mayweather kala itu sudah bermain dalam 47 laga dan belum pernah gagal di ring. Sementara itu, Pacquiao sudah mencatatkan 57 kemenangan, lima hasil seri dan dua hasil kekalahan.
Hasil dari laga itu dimenangkan oleh Mayweather Jr dari 12 ronde dengan memakai sistem perhitungan. Mayweather menang atas Pacquiao dengan skor 118–110, 116–112, dan 116–112. Walau gagal, Pacquiao sudah mendapatkan uang 100 juta US Dollar, atau Rp1,4 triliun dari satu laga kala itu.
Akan tetapi, apa yang saat ini didapat Pacquiao bukan dari hasil yang mudah. kehidupannya yang sulit membuat dirinya berjuang dengan keras. Masa kelam hidup Pacquiao sudah dia rasakan sejak kecil. Menjadi pemuda yang tinggal di kawasan terpencil Filipina, mereka hidup serba kekurangan. Pacquiao dengan kedua orang tuanya dan tiga saudaranya tinggal dalam rumah yang sempit.
Mereka sering makan dari hasil alam. Terkadang mereka juga tidak makan dalam waktu yang lama. Pernah dia meninggalkan rumahnya karena ayahnya terpaksa memasak anjing kesayangannya hanya karena mereka tidak punya makanan lagi.
Meninggalkan rumah membuatnya kian sulit. Dia menjadi remaja gelandangan yang bahkan tidur menggunakan kardus. Walau demikian, hal tersebut tidak lama. Dia kembali ke rumah dan dengan upaya kerasnya, Pacquiao berjuang mengubah nasib. Sampai kemudian, dia menemukan peluang itu dalam dunia tinju.
Sosok Mike Tyson menjadi panutan bagi Pacquiao ketika menonton laga Mike Tyson beradu dengan James Douglas. Dalam laga tersebut, Tyson kalah melawan James Douglas yang menjadikan laga itu fenomenal karena untuk pertama kalinya, Tyson gagal di atas ring. Tapi, itu yang membuat Pacquiao malah termotivasi untuk menjadi seorang petinju dunia.
Kehidupan yang keras sejak kecil, membuat Pacquiao sudah terbiasa berjuang. Bertekad jadi petinju, Pacquiao berangkat ke Manila saat berumur 15 tahun. Hidup menggelandang tidak membuatnya patah semangat hingga kesempatan berlatih resmi di gym diperolehnya.
Saat itu, Pacquiao mulai mendapatkan kesempatan untuk bertarung. Bertahun-tahun kemudian, Pacquiao akhirnya berhasil meraih impiannya menjadi salah satu petinju terbaik di dunia pada kelas ringan, tentunya dengan pencapaian yang fantastik.
Sikap Dermawan Manny Pacquiao
Manny Pacquiao menjadi salah satu dari 30 atlet terkaya di dunia. kekayaan Pacquiao sampai September 2020 lalu mencapai 220 juta US Dollar atau Rp3,2 triliun. Semuanya dia kumpulkan dari duani tinju yang membuat namanya melambung tinggi. Ditambah dengan kerja sama produk dan usaha yang ia jalani.
Pacquiao juga mempunyai banyak properti mewah. Diantaranya Beverly Hills Mansion, General Santos White House, sampai Forbes Park. Hidup dengan kemewahan tidak membuatnya lantas menjadi tinggi hati, Pacquiao mempunyai sikap dermawan yang tinggi. Apalagi dia memang berasal dari keluarga yang religius.
Dia pernah mendirikan 1000 rumah secara gratis pada masyarakat Filipina pada tahun 2016 lalu. Dia melakukan tersebut sebagai ungkapan syukur karena dia sukses seperti saat ini.
“Saya bangga dengan rumah gratis yang diberikan pada warga Filipina di Provinsi Sarangani. Saya pernah merasakan hal seperti itu dan ingin membantu mereka dari uang pribadi saya,” tulis Pacquiao pada Facebook resminya.
Kesulitan yang dirasakan Manny Pacquiao tetap membuatnya rendah hati dan memberi kita pelajaran bahwa sesulit apapun masalah yang dihadapi, jangan pernah menyerah. Dia akhirnya sukses membuktikan jika kehidupan yang sulit dapat diubah dengan perjuangan keras dan jangan pernah terlena pada pengaruh duniawi.
