
Tinju – Deontay Wilder sepertinya ingin mempersiapkan diri dengan baik dalam pertarungan selanjutnya. Dia menambah dua pelatih dalam timnya sebelum laga ketiga melawan Tyson Fury dilaksanakan. Petinju dunia yang pernah menang dalam kelas berat WBC tersebut memang perlu waspada karena laga selanjutnya bukan laga yang mudah untuknya.
Deontray Wilder memang belum menentukan anggota tim barunya. Sementara, laga ketiganya akna dilaksanakan pada awal Oktober dengan lokasi yang masih dirahasikan. Awalnya duel trilogi tersebut akan dihelat pada tanggal 18 Juli di MGM Grand Garden Arena, AS, namun tidak dilaksanakan karena pandemi virus corona ini.
Dua pelatih yang akan masuk dalam timnya tersebut langsung dipilih Wilder tapi belum akan diperkenalkan pada publik. “Pastinya saya akan membawa orang baru dalam tim saya termasuk dalam tim kepelatihan. Walau sampai saat ini masih masuk dalam seleksi, tapi saya akan memilih langsung dua orang. Salah satunya selalu ada di kamp. Nanti akan diperkenalkan,” ucap Wilder dalam wawancaranya belum lama ini.
“Saya merasa, kami ternyata dalam tim yang tangguh dan akan semakin kuat dengan semua yang ada di sana. Setelah semuanya berjalan dengan baik, semoga dapat kembali berlangsung dan saya dapat mengatur tim saya untuk melakukan perubahan dan bergerak maju dalam persiapan menuju pertarungan ketiga ini. ” ucapnya lagi.
Selama kariernya sebagai petinju dunia, Wilder (42-1-1, 41 KO) selalu dilatih oleh Jay Deas, yang juga co-managernya. Sebelumnya setelah seminggu dikalahkan Tyson Fury, dirinya merilis pernyataan bahwa akan tetap memperkerjakan asisten pelatih lama, Mark Breland. Breland sendiri menjadi orang yang memunculkan kontroversial karena handuk yang dia lemparkan pada ronde ketujuh sehingga Wilder kalah.
Wilder yang merasa kecewa dengan kekalahannya pertamanya tersebut, mengaku marah pada keputusan Breland. Jay Deas dalam konferensi yang dilakukannya mengungkapkan bahwa dirinya sudah menegaskan agar Breland tidak melakukan hal yang sama lagi.
Petinju 34 tahun tersebut yang berasal dari Tuscaloosa tersebut juga mengatakan bahwa dia sudah melakukan pendekatan pada beberapa pelatih veteran sejak Fury menang atasnya. Akan tetapi, dia akan memilih untuk berhati-hati dalam membicarakan hal ini karena sesuai dengan strategis dan teknis yang digunakan untuk memperoleh peluang yang lebih baik dalam membalas kekalahnanya dari Fury.
“Kami melakukan diskusi dengan banyak pihak dan membicarakan hal yang berbeda sebagai hal yang kami perlukan dalam persiapan pertarungan. Namun, harus waspada karena motivasi orang berbeda-beda. Namun, tetap harus waspada dalam memperhatikan karena banyak orang yang hanya ingin publisitas dan memperlihatkan bahwa dirinya layak. Tapi, Anda tahu tinju bisnis yang kotor,” ujar Wilder.
Lebih lanjut, petinju dunia kelas berat WBC ini mengatakan harus waspada karena ini merupakan bagian dari olahraga yang korup. “Anda harus waspada dengan orang di sekitar Anda. Tujuan dan apa yang ingin mereka capai. Khususnya, saat mereka tidak pernah dekat dan membicarakan hal tersebut sebelumnya. Bisa jadi, dia ingin mengambil peluang. Itu yang membuat saya harus waspada. Saya sudah melihat banyak hal dan ada yang bahkan mengatakan pada saya untuk tidak bertarung lagi. Mereka bertindak dan melakukan banyak hal dan kemudian mengatakan hal lain. Anda tahu bahwa yang sudah terjadi di dunia tinju sangat banyak dan kepercayaan sangat sulit” ucap Deontay Wilder lagi.
