
Berita Tinju – Salah satu petarung terbaik UFC dalam kelas ringan yakni Khabib Nurmagomedov akan kembali memanaskan ring dalam laga berhadapan dengan Justin Gaethje. Khabib vs Gaethje akan dilaksanakan di Fight Island, 25 Oktober nanti.
Pertarungan ini membuatnya kembali ke rutinitasnya berlatih keras dalam gym. Khabib ingin membuktikan bahwa kemampuannya sebagai petarung masih sangat baik, khususnya dalam kelas ringan. Akan tetapi, ada hal yang berbeda dalam pertarungannya kali ini. Dia tidak akan berlatih bersama ayahnya yang juga pelatihnya.
Seperti yang kita ketahui, ayah Khabib meninggal dunia pada bulan Juli lalu karena Covid-19. Dalam sebuah wawancara, dia menceritakan bahwa ayahnya menjadi pelatihnya yang mengajarinya dengan keras bahkan dengan berlatih dapat membantunya keluar dari depresi.
“Saya menjalani latihan dalam waktu yang lama. Saya suka dengan kegiatan ini. Saat saya tidak melakukan pelatihan, saya merasa tertekan,” papar Khabib.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan jika pengalamannya dalam berlatih bertarung sudah menjadi bagian dari hidupnya. “Saya melatih hidup saya untuk punya energi yang baik. Ayah saya mendukung. Dia juga melakukan hal yang sama. Dia selalu pergi dengan perlengkapan di tas.” Paparnya lagi.
Tidak hanya membicarakan seputar latihannya saja. Dia juga membicarakan kesehatan mentalnya saat akan memutuskan untuk gantung sarung dari dunia UFC.
“Saya mendapat semua ini dari ayah saya. Dia membuat tempat gym untuk berlatih. Ini sangat penting dan mungkin berpikir jika selama ini aktif menjadi atlet dan begitu berhenti dari olahraga akan terasa buruk.” Jawabnya mengenai kemungkinan pensiun.
Persiapan Melawan Gaethje
Sementara untuk laga Khabib vs Gaethje, salah satu petarung terbaik di UFC ini mengungkapkan akan menghabisi lawannya tersebut untuk menjaga gelar juara kelas ringannya. Petarung asal Rusia ini bahkan mengungkapkan akan mengalahkan Justin Gaethje, pada ronde ketiga.
Pertarungan UFC 254 yang dilaksanakan di Abu Dhabi tersebut menjadi laga comeback petarung berumur 32 tahun ini. Melawan Gaethje, dirinya mengaku lebih superior. Khabib tidak gentar walau petarung dari Amerika itu memiliki modal kemenangan yang begitu baik setelah mengalahkan Tony Ferguson di Mei 2020 lalu.
“Saya tidak merasa ini seperti pertandingan catur. Saya rasa laga ini akan lebih baik dan saya lebih unggul, namun dia adalah petarung yang hebat, ” ucap Khabib Nurmagomedov soal peluang kemenangannya.
“Dia jenis petarung yang suka darah. Namun, jika berbicara mengenai kecerdasan, saya rasa ini menjadi modal saya daripadanya.” Jawabnya.
Khabib mengaku tidak memiliki strategi khusus saat bertemu Gaethje yang sebelumnya memegang rekor menang-kalah dengan skor 22-2. Dirinya hanya akan berupaya keras untuk menang dan menjaga gelar juara dengan takedown sekali.
“Melihat lawan saya, ini akan menjadi petarungan perpaduan kickboxing dan gulat. Saya terlebih dahulu membuatnya lelah. Meraih target saya. Dan di ronde ketiga, saya akan mengalahkannya.” Papar Khabib.
Ini menjadi pertarungan pertama dirinya bertemu Gaethje tanpa sosok ayah dan pelatihnya, yakni Abdulmanap. Laga terakhir Khabib terjadi setahun lalu saat menjaga gelar juara kelas ringan ketika berhadapan dengan Dustin Poirier pada awal September 2019 lalu.
Sebelum bertemu Justin Gaethje, atlet dari Rusia ini dijadwalkan akan melawan Ferguson dalam UFC 249, tapi batal terjadi karena penyebaran Covid-19 yang meningkat. Ferguson lalu melawan Gaethje dengan hasil kekalahan TKO dalam ronde kelima.
