PON – Pekan Olahraga Nasional XX 2020 yang akan dilaksanakan di Papua sepertinya akan ditunda setelah adanya kesepakatan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Komisi X DPR. Penundahan kompetisi olahraga nasional yang dilaksanakan tiap empat tahun itu tinggal menanti persetujuan Presiden Joko Widodo.
Kemenpora dan Komisi X sudah melakukan pertemuan dan sepakat akan menunda pelaksanaan PON yang akan dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober sampai 2 November. Hal yang menjadi penundaan ajang olahrag ini karena proses persiapan yang tidak dapat dilaksanakan lantaran pandemi virus corona masih menguat di Indonesia.
Seperti lelang peralatan olahraga yang sejatinya akan dilaksanakan pada April ini, tapi tidak bisa dilaksanakan karena negara produsen tidak dapat menangani hal tersebut. Selain itu, persiapan atlet dalam kompetisi ini pastinya tidak akan maksimal karena berada dalam situasi peraturan sejumlah daerah yang melakukan pembatasan sosial, termasuk pembangunan venue yang ditunda karena ancaman covid-19 pada pekerja.
Jika penundaan dilaksanakan, Menpora Zainudin Amali mengajukan pilihan penundaan sampai Oktober tahun mendatang. Akan tetapi, keputusan penangguhan tersebut masih menanti arahan dari Presiden Joko Widodo. Walau begitu, Zainudin tetap menawarkan solusi dan masukan pada pemerintah pusat supaya PON Papua 2020 dapat dilaksanakan Oktober 2021.
“Kami mempertimbangkan waktu yang pas untuk pelaksanakan Pekan Olahraga Nasional XX 2020 yakni pada bulan Oktober 2021. Itu menjadi hasil rapat bersama Ketua Umum KONI Pusat yang juga diberi masukan dari pihak KONI di daerah,” paparnya.
Zainudin mengungkapkan jika opsi waktu yang ditawarkan sehubungan dengan penundaan PON sudah disesuaikan dengan multievent olahraga internasional yang akan berlangsung di tahun depan, seperti SEA Games di Vietnam pada November serta Olimpiade Tokyo pada Juli-Agustus. Dirinya juga mengatakan jika tahun depan menjadi tahunnya olahraga Indonesia.
Di sisi lain, Menpora memaparkan jika dampak pandemi Covid-19 bukan hanya mempengaruhi persiapan jadwal, namun juga proses persiapan pada arena olahraga. Venue yang dibangun dengan biaya APBN seharusnya selesai pada Juli 2020 namun harus berhenti karena pandemi ini. Semua kawasan juga, termasuk Papua, kini fokus menekan pemberantasan virus corona.
Masalah kebutuhan anggaran tambahan oleh Pemerintah Provinsi Papua juga belum selesai direalisasikan. Itu membuat pengadaan peralatan olahraga terhalang. Dia juga akan menerima semua saran, termasuk dari pihak Komisi X sehubungan dengan penyelenggaraan PON. Usulan tersebut akan diteruskan pada rapat kabinet dengan pak Jokowi.
Di sisi lain, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia, Yogyakarta yakni Djoko Pekik memberi dukungan pada penundaan PON Papua 2020 sampai tahun depan. Akan tetapi, dirinya meminta supaya pengunduran tersebut jangan terlalu lama. Karena keadaan itu juga akan membebani pemerintah daerah dari sisi biaya.
“Mempertimbang apa yang sudah terjadi, saya mendukung. Namun, pengundurannya samai Oktober 2021 pastinya akan menambah beban bagi pemerintah pusat terkait anggaran Daerah APBD untuk pemusatan latihan daerah,” ucap Djoko.
Dia menilai jika pandemi Covid-19 sudah banyak menganggu rencana. Jadi, penundaan PON menjadi langkah yang baik untuk segera memulihkan negara dan dunia. akan tetapi, dia juga mengusulkan supaya PON ditunda sampai Maret atau April tahun depan.
Selain itu, dia juga mengatakan bahwa pelatda atlet sudah menjalani latihan dan tidak dapat dihentikan dengan cepat karena dapat memberi dampak buruk untuk performa atlet. “Para atlet pasti sudah berlatih secara mandiri dengan dampingan pelatih dari jauh. Jika dihentikan begitu saja, akan membuat mereka malah kesulitan,” ungkapnya.
