
Berita Olahraga – Sepertinya Tour de France 2020 akan berlangsung dengan beda khususnya dalam prediksi juaranya. Hal ini berkaitan dengan mundurnya Egan Bernal dari turnamen balap ke-17 ini. Dia sendiri merupakan juara bertahan yang tidak akan ikut dalam pertandingan setelah mengalami cedera punggung yang parah.
TdF 2020 sendiri sudah memasuki etape ke-17 dengan rute pegunungan yang menjadi jalur paling berat di musim ini. Para atlet akan balapan dari rute Grenoble sampai Meribel dengan jalur landai sekitar 24% dan berakhir pada ketinggian 2304 meter di titik tertinggi perlombaan.
Wilayah yang terjal seperti itu sebenarnya menjadi lintasan favorit Bernal. Akan tetapi, kegagalannya dalam etape 15 di Grand Colombier pada minggu lalu membuat timnya tidak memiliki kesempatan lagi untuk meraih jersey kuning kedelapan, itu juga mempengaruhi pembalap sepeda dari Kolombia tersebut.
“Sangat begitu jelas mengatakan tidak ingin menyudahi turnamen ini dengan cara yang buruk. Namun, saya setuju jika harus mundur dalam kondisi seperti ini. Saya begitu menghargai balapan ini dan ingin dapat kembali berjuang di tahun-tahun yang akan datang,” jelas Bernal.
Absennya Bernal merupakan pukulan telak untuk tim Ineos Grenadiers yang sudah tertatih-tatih tampil di TdF 2020. Pencapaian di musim ini sangat berbeda dengan apa yang mereka peroleh selama delapan tahun ini, di mana tim yang awalnya bernama Tim Ineos dan Tim Sky tersebut meraih tujuh dari delapan tur terakhir mereka dengan Chris Froome, Geraint Thomas, dan Bernal.
Menjadi tumpuan dari tim, Bernal juga tidak dapat tampil dengan kemampuan terbaiknya. Dari 16 etape yang sudah dilaksanakan, tidak ada yang dia selesaikan dengan kemenangan. Itu sebabnya, posisinya di General Classification kini bergeser ke posisi ke-16 atau selisih jauh dari pembalap Jumbo Visma Primoz Roglic dan Tadej Pogacar dari UAE-Team Emirates.
Pembalap sepeda dunia berumur 23 tahun tersebut juga ingin terus berjuang dalam tur, namun Ineos Grenadiers memutuskan untuk menyudahi penampilannya karena terkait umur, cedera punggung, dan tekanan yang dia alami menjadi juara bertahan.
Pelatih Ineos Grenadiers yakni Dave Brailsford memaparkan jika keputusan dari Egan Bernal tersebut sangat tepat demi menjaga masa depan kariernya. Tim tidak mau jika pembalap sepeda dunia tersebut tampil dengan terpaksa dan membuat cederanya kian parah. Padahal, hingga etape ke-16, Bernal tetap ingin ikut dalam balapan.
“Egan merupakan sosok juara sejati dalam lintasan balapan, dia juga pembalap muda, yang memiliki banyak turnamen yang harus dia persiapkan. Dengan segala pertimbangan, kami rasa keputusan ini bijaksana untuk dia beristirahat dan tidak ikut dalam sesi balapan dulu,” ucap Brailsford.
Nantinya, jika masa pemulihannya sudah berjalan dengan baik, dirinya dapat bermain di Vuelta a Espana di bulan Oktober atau November dengan Chris Froome dalam sesi balapan terakhir di tim sebelum bergabung ke tim Israel Start-Up Nation.
Di sisi lain, tim Israel Start-Up Nation sudah merilis pernyataan akan mempersiapkan kontrak dua tahun bersama Alessandro de Marchi yang saat ini bersama Tim CCC. De Marchi yang sudah berumur 34 tahun itu sudah dua tahun tampil di Tim CCC. Dia juga tampil dengan Androni Giocattoli dan Cannondale selama 10 tahun belakangan ini.
“ISN sudah memberikan tantangan untuk saya dan menjadi suatu motivasi. Saya dapat tampil dalam beberapa sisi di tiap pertandingan. Tahun lalu, saya lebih banyak fokus dalam catatan waktu dan ini menjadi sesuatu yang saya inginkan. Saya juga ingin tampil dalam Olimpiade untuk kedua kalinya,” papar Alessandro de Marchi.
Selama berkarier, De Marchi sudah meraih tiga tahapan dalam turnamen Vuelta a España dan satu tahapan di Critérium du Dauphiné. Di tahun 2012 lalu, dia berada di posisi kedua dan ketiga di balapan Giro d’Italia. Pelatih Tim ISN yakni Kjell Carlström menilai jika bergabungnya De Marchi akna menambah kekuatan tim Grand Tour ISN.
