Connect with us

Moto GP

Absen di MotoGP 2020, Casey Stoner Derita Sindrom Ini

Casey Stoner derita sindrom kelelahan

Berita MotoGp – Diantara kemeriahan perlaksanaan turnamen MotoGP 2020, ada satu hal yang terlewatkan. Penampilan juara dunia dua kali, Casey Stoner tampak mengurangi persaingan balap musim ini. Nyatanya, pembalap dari Australia tersebut memilih untuk rehat karena tengah berjuang melawan sindrom kelelahan kronis atau CFS yang kian buruk selama beberapa tahun ini.

Casey Stoner mengalami kelelahan kronis ketika menjalani turnamen sejak debut di tahun 2009 lalu. Stoner yang menjadi juara dunia di tahun 2007 dan 2011 tersebut menjelaskan penyakitnya di Desember lalu. Keadaan ini membuat dirinya harus beristirahat total.

Stoner sejatinya yakin akan pulih dan kembali menyapa turnamen di musim ini. Akan tetapi, kondisinya kembali memburuk, dia merasa cepat kehilangan energi dan hanya memiliki setidaknya setengah energi tiap harinya.

Casey Stoner

“Selama beberapa bulan ini, kondisi tubuh saya tidak kembali membaik. Saya merasa mudah lelah tanpa alasan. Saya ingin kembali berlatih namun tubuh saya tidak dapat bergerak dengan baik. Saya berpikir akan segera pulih dan kembali aktif lagi. Penyakit ini membuat saya hancur dan itu sulit untuk saya kontrol,” kata Stoner.

Stoner berencana untuk kembali kembali ke turnamen, tapi salah satu pembalap MotoGP terbaik berumur 35 tahun tersebut itu mengungkapkan, jika dirinya hanya tampil dua kali, dengan yang terakhir pada tim Ducati di tahun 2018 lalu.

Dengan kondisinya tersebut, ayah dua anak ini hanya ingin lebih banyak menghabiskan waktunya dengan keluarga dan fokus pada pengobatannya.

Kondisi Fisik Tinggal 50 Persen

Sementara itu, sindrom kelelahan kronis yang dialami oleh Casey Stoner sampai saat ini masih belum diketahui, apakah dapat pulih seperti semula atau tidak. Stoner sendiri sampai saat ini masih membatasi aktifitas karena tenaganya membuat dirinya hanya memiliki energi terbaik 50 persen saja.

Stoner semasa aktif menjadi pembalap, namanya sudah masuk sebagai salah satu pembalap MotoGP terbaik dalam sejarah turnamen ini. Walau kariernya berjalan tidak lama, tapi prestasinya mencatatkan dua kali juara dunia di tahun tahun 2007 dengan Ducati dan 2011 dengan Honda, sudah cukup membuktikan kemampuannya.

Casey Stoner dan keluarga

Stoner merilis pernyataan pensiun sebagai pembalap MotoGP di tahun 2012 lalu, ketika berumur 27 tahun. Setelah itu, Stoner seakan menghilang dari dunia balap dan sorotan media, walau masih sibuk menjadi bagian perencanaan tim Ducati dan Honda.

Stoner kemudian mengungkapkan alasan dirinya berhenti karena sindrom kelelahan kronis di Desember lalu. Di awal masa sindromnya muncul, Stoner mengaku tidak dapat bangun selama beberapa hari.

Dan hampir setahun setelah itu, Stoner mengungkapkan jika kesehatannya kian memburuk dan memaksanya untuk terus bersabar menghadapi kondisi tubuhnya itu. Menurutnya, semua aktifitas yang ringan di rumah tidak mampu dia lakukan dengan maksimal. Sekedar untuk berlatih fisik sekalipun, dia akan merasa sangat lelah hingga tak mampu menggunakan tubuhnya.

“Saya berpikir akan dapat menemukan cara tepat untuk penyembuhan penyakit ini. Saya dapat berlatih kembali, tapi semua tidak bisa. Ini menghancurkan harapan saya. Walau kini kondisi saya cukup baik dengan belajar mengontrol energi. Saya memulai hari memiliki 50 persen tenaga saja,” papar Stoner.

Dia juga mengakui jika sindrom tersebut sudah mengubah cara pandangnya pada hidup. Casey Stoner kini memiliki prioritas lainnya dalam hidupnya. Keluarga menjadi harapan untuknya saat ini daripada kembali melanjutkan karier pembalapnya.

“Saya memikirkan kembali hidup saya. Di hari yang baik, saya menghabiskan waktu dengan putri saya atau kami bermain golf, jika kondisi saya lebih baik. Lainnya, saya sesekali mengendarai motor dan memancin, walau itu sudah sangat lama tidak saya lakukan, ” tutup Stoner.

Berita Bola

Berita Menarik Lainnya

More in Moto GP