
TERBIT.COM – Ganda Campurran Tontowy Ahmad/ Winny Oktavina Kandow harus menghentikan langkah mereka dalam ajang Indoensia Open 2019, mereka gugur di babak perempatfinal setelah dikalahkan oleh ganda campuran Chan/Goh. Mengenai kekalahn tersebut pasangan ganda campuran Indonesia mengakui bahwa mereka memang kalah cerdik saat di lapangan.
Pertandingan yang di helat di Istora Senayan, Komplek Gelora Bung Karno (GBK) pada hari Jumat tanggal 19 Juli 2019. Dalam game tersebut Tontowi Ahmad/ Winny Oktavina harus berhadapan dengan peraih medali perak Olimpiade 2016 Rio, Chan Penh Soon/ Goh Liu Ying. Pada gim pertama Tontiwi/Winny tertinggal lebih dulu, kemudain pada game kedua ganda campuran Indoensia berhasil unggul dan kemudian tergelarlah gim ke tiga. Akan tetapi sayangnya game ke tiga yang merupakan game penentu tersebut tak mampu dimanfaatkan dengan apik oleh pasangan ganda campuran tersebut, mereka harus mengakui ketangguhan dari gand acampuran lawan mereka, pertandingan berakhir dnegan skor 21-11, 14-21, 21-14.
“Saya merasakan permainan di gim pertama mungkin strategi yang kurang pas karena kami main lambat. Jadi bisa dibilang kami kalah dalam hal strategi, tapi di gim kedua kami bisa bermain cepat dan menyerang. Namun di gim ketiga, kami kalah licik. Mereka bagus mainnya, ada servis-servis panjang, nah kami kalah di sananya,” kata Tontowi usai laga.
Tontow yang bukan merupakan atlet baru tentu sudah sangat mengenal kararter dari lawan mereka. Sebelumnya Tontowy pernah berhadpan dengan mereka ketika ia masih menjadi pasangan ganda campuran dari Liliana Natsir, dan apda kala itu ia dan Liliana berhasil memenangkan laga di Olimpiade 2016. Akan tetapi pada ajang Olimpiade 2019 Tontiwi kini berpasangan dnegan Wini. Saat bertemu dnegan pasangan Chan/Goh Winny mengaku bahwa dirinya tak memungkiri ada rasa tegang disepanjang permainan yang ia lakoni, terlebih saat poin kritis.

“Bukan tegang tapi terburu-buru. Sudah tahu arah bola kemana, cuma karena ingin cepat-cepat mematikan jadi malah kami buat kesalahan sendiri dan akhirnya mati,” Winny menjelaskan.
Disisi lain Richard Mainaky yang merupakan pelatih dari ganda campuran mengatakan bahwa apapun yang terjadi ganda campuran ada dalam tanggung jawabnya, dan ia juga berjanji untuk kedepannya ai akan memperbaiki semuanya,.
“Yang tadi saya lihat Tontowi/Winny memang kalah pengalaman. Lawannya punya segudang pengalaman, pun sama halnya dengan Tontowi. Namun, Winny itu antara saya suruh jalankan strategi tapi antara percaya dan tidak. Artinya, terus main belakang depan belakang, memutar. Tapi akhirnya malah menjadi bumerang untuk mereka sendiri,” Richard menjelaskan.
“Tapi secara keseluruhan saya cukup puas dengan permainan mereka karena mampu bersaing dengan pemain yang kualitasnya sudah dunia,” ujar kakak kandung dari Rexy Mainaky ini.
