Connect with us

Bulu Tangkis

Taufik Hidayat Kritik PBSI, Susy Susanti Pilih Diam

Taufik Hidayat, legenda bulu tangkis Indonesia

Kepala Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, yakni Susi Susanti enggan memberi komentar sehubungan dengan pernyataan Taufik Hidayat terkait PBSI. Taufik mengatakan jika banyak pengurus yang tidak paham soal bulu tangkis. Selain itu, mantan pebulutangkis dunia ini juga menuduh jika kinerjanya tidak dihargai hanya karena berbeda pendapat dengan tim pengurus PBSI.

Taufik Hidayat secara terbuka mengatakan hal tersebut dalam youtube milik Deddy Corbuzier. Saat dikonfirmasi, Susy Susanti mengungkapkan jika itu bukan kapasitasnya dalam memberikan tanggapan. “Itu bukan di ranah Saya. PBSI punya aturan, tugas saya di bagian prestasi untuk Indonesia.” ujar peraih medali emas Olimpiade 1992 Barcelona tersebut.

“Jika soal prestasi para pemain bulutangkis kita, itu baru tanggung jawab saya. Biar masyarakat yang menilai tingkat kesuksesan bulu tangkis Indonesia.” tambah Susy.

susi susanty

Sebelumnya, Taufik Hidayat mengungkapkan pada Deddy tentang kepengurusan PBSI. “Saya berada di PBSI saja, mereka takut. Padahal saya orang bulu tangkis loh. Saya tidak diterima di sana. Banyak yang tidak suka dengan saya. Makanya bagaimana cara mereka mematikan saya. Kamu kira di PBSI semua paham soal bulu tangkis?,” ujar Taufik pada Deddy.

Satu-satunya tunggal putra yang meraih medali emas Olimpiade tersebut juga membicarakan sikap para pengurus PBSI yang cenderung tidak menghargainya. Itu terasa saat dia tidak mendapat kesempatan dalam prosesi pembawaan obor seremoni di pembukaan Asian Games 2018. “Susy susanti dapat, saya tidak sama sekali. Diperlakukan karena beda warna,” ucap Taufik.

Legenda bulu tangkis Indonesia tersebut dinilai begitu berani memberikan komentar. Selain pada pihak Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), dia juga memberikan komentar pada Kemenpora.

Pebulutangkis dunia yang pernah mendapatkan medali emas Olimpiade Athena 2004 tersebut mengatakan jika setengah gedung Kemenpora harus dirombak. “Banyak tikusnya, jika tidak dibenahi ya olahraga akan begitu-begitu saja, ” ucap Taufik.

Hal tersebut terkait dengan berita tengan dugaan penerimaan gratifikasi yang menyeret nama mantan Menpora yakni Imam Nahrawi. Peran Taufik dalam kasus korupsi Nahrawi, terungkap pada sidang mantan asisten pribadi Nahrawi, yakni Miftahul Ulum di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi Jakarta.

“Saya akui saya salah. Saya tidak berpikir panjang saat diminta tolong untuk menyerahkan itu,” kata Taufik. Dirinya mengaku jika tidak tahu bahwa itu adalah uang suap. Yang pasti, Taufik pernah memberikan bungkusan plastik hitam pada Ulum di garasi rumahnya.

Nahrawi sendiri disebutkan sudah mendapatkan uang suap senilai Rp 11,5 miliar untuk memperlancar persetujuan dan pencairan dana hibah KONI. Suap tersebut diyakini berasal dari Ending Fuad Hamidy, Sekretaris Jenderal KONI dan Bendahara, Johnny E Awuy.

Taufik Hidayat

“Saya bingung, Awalnya, sebelum mereka jadi pengurus, selalu datang tiap hari minta masukan. Begitu jadi pengurus, gue dibuang. Bangs*t juga,” ucapnya sambil tertawa. Tetapi, Taufik tidak menyebutkan siapa yang dia tuju.

Sehubungan dengan komentar Taufik, Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto tidak ingin membesar-besarkan. Tetapi, Budiharto akan memberikan kewenangan pada pihak instansi.

“Kami menunggu tanggapan pak ketua Wiranto saja. Kami sudah melaporkan hal tersebut pada beliau. Itu soal institusi. Biar pak ketua yang menentukan,” jelas Budiharto.

Sebelumnya, dalam kepengurusan Wiranto, Taufik masuk dalam struktur. Dia merupakan staf ahli pembinaan dan prestasi dengan Christian Hadinata. Setelah gantung raket di tahun 2013, legenda bulu tangkis Indonesia ini, sempat menjadi Wakil Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) di musim 2016-2017 dan menjadi Staf Khusus di Kemenpora pada 2017-2018.

Mantan atlet berumur 38 tahun tersebut merupakan legenda bulu tangkis putra terbaik dalam catatan sejarah Indonesia. Dia mendapatkan medali emas Olimpiade Athena 2004 dan juara dunia 2005 silam. Di tahun 2000, saat masih berumur 19 tahun, Taufik meraih posisi pertama di dunia.

Berita Bola

Berita Menarik Lainnya

More in Bulu Tangkis