
Bulutangkis – Tontowi Ahmad sendiri sudah memutuskan untuk pensiun dari dunia bulutangkis pada awal minggu ini. Keputusan itu terbilang tidak begitu mengejutkan karena prestasinya yang mulai menurun sejak tidak bermain dengan Liliyana Natsir lagi.
Akan tetapi, kisah Tontowi dan Liliyana sebagai atlet bulutangkis Indonesia yang sangat fenomenal akan menjadi bagian dari sejarah bulutangkis Tanah air. Salah satu prestasi terbaiknya yakni mendapatkan medali emas Olimpiade 2016 yang lalu. Prestasi tersebut tidak lepas dari sang pelatih Richard Mainaky yang memasangkan Tontowi dan Liliyana di tahun 2010 setelah Nova Widianto gantung raket.
Tidak mnudah untuk Tontowi bersanding dengan Liliyana yang sudah lebih dulu mempunyai nama populer. Ia juga harus berjuang berhadapan dengan rekannya di pelatnas yaitu Devin Lahardi yang menjadi calon paling kuat menjadi teman duet Liliyana. Mereka bahkan langsung mendapatkan gelar Malaysia Grand Prix Gold 2010 ketika baru bermain bersama.
Akan tetapi, Tontowi juga memperoleh peluang seperti Devin untuk menjajal kemampuan dengan Liliyana di musim yang sama. Hasilnya, Tontowi juga berhasil mendapatkan gelar juara dengan Liliyana di Macau Open 2010. Hingga kemudian Richard memilih Tontowi untuk berpasangan dengan Butet. Beruntung pilihan Richard sangat tepat. Mereka dapat meraih banyak prestasi besar hingga menjadi pasangan ganda campuran terbaik di dunia selama sembilan tahun berduet.
“Saat itu Nova bersama dengan Liliyana harus mundur dari dunia bulutangkis dan saya kemudian harus mencari pasangan yang pas untuk Butet. Pilihannya saat itu adalah Owi, Muhammad Rijal dan Devin Lahardi. Saya berupaya melihat pasangan yang pas untuk Butet dan mereka sama baiknya,” ucap Richard.
Lebih lanjut, pelatih ini lebih merasakan hasil maksimal saat Owi bermain dengan Butet. “Butet sendiri merasa sangat cocok dengan Owi. Saya bersyukur saat itu PBSI juga percaya dengan keputusan saya,” tutupnya.
Liliyana Natsir : Tontowi Ahmad Adalah Sosok Penyabar
Mantan atlet bulutangkis Indonesia, yakni Liliyana Natsir mengungkapkan jika Tontowi Ahmad adalah sosok atlet yang tidak akan tergantikan. Untuknya, Tontowi merupakan sosok pemain yang sabar. Hal tersebut dia rasakan saat mereka berduet di ganda campuran.
Selama sekitar delapan tahun bersama, Liliyana Natsir menyebutkan jika mereka pasangan yang pas. Terdapat masa sulit hingga meraih kejayaan dirasakan pasangan ganda campuran bulutangkis terbaik Indonesia tersebut hingga mencapai posisi pertama di dunia.
Ketika diminta untuk memberikan penilaian pada Tontowi Ahmad, hal yang diingat Liliyana adalah sifat penyabarnya. Sebagai rekan duet, Tontowi sangat paham dengan Butet, nama akrab Liliyana yang memang sangat tegas di lapangan. Dengan kondisi tersebut, mereka dapat bekerjasama dengan baik.
Menjadi pasangan, berbagai gelar juara dari banyak kompetisi bulu tangkis dunia mereka dapatkan. Seperti hattrick dalam kompetisi All England. Tontowi dan Liliyana juga meraih gelar juara dunia di tahun 2013 hingga 2017 lalu. Mereka juga mendapatkan medali emas di Olimpiade pada tahun 2016 yang lalu.
“Owi itu sangat sabar. Mungkin menjadi pasangan saya, dia terganggu karena saya itu temperamental dalam makna yang positif ya, seperti tidak mau kalah. Saya selalu merasakan suasana itu saat dia melakukan pukulan atau nyangkut, saya selalu menampilkan ekspresi kecewa,” ujar Liliyana.
“Dia itu sangat penyabar, dia sudah mengerti saya, Cik Butet ini tidak bermaksud seperti itu. Kami dapat melakukan semuanya dengan sangat baik. Mungkin tidak semua atlet dan pasangan yang dapat melakukannya dan menyesuaikannya dengan kondisi,”ucapnya lagi.
