
Sekali lagi Cristiano Ronaldo telah menulis namanya ke dalam catatan sejarah, pemain penyerang Juventus ini telah bukukan 50 gol di ajang Liga Premier, La Liga dan Serie A.
Selain menjadi pemain yang paling cepat mencetak rekor tersebut sejak tahun 1995, gol tersebut berasal dari penalti Portugal pada babak kedua melawan Lazio, hal itu membuatnya mencetak setengah abad gol di liga utama Italia sejak kedatangannya di Turin.
Tidak hanya sampai disitu, tendangan penalti yang dieksekusi oleh pemain yang berusia 35 tahun itu menandakan catatan yang sama dengan rekor Giuseppe Signori pada 1994-1995 untuk gol penalti dalam satu musim, dengan keberhasilan sebanyak 12 kali dari dalam area.
Menjelang musim 2018 – 2019 Ronaldo bergabung dengan Juventus setelah sebelumnya bermain bersama Real Madrid selama satu dekade, selama periode tersebut ia sudah memenangkan hampir di setiap gelar domestik utama dan empat gelar Liga Champions.
Dia telah menghabiskan waktu di Manchester United selama enam tahun, di mana klub tersebut menjadi sebuah awal untuk dirinya menempa reputasinya sebagai salah satu pemain terbesar dunia dengan berhasil memenangkan Ballon d’Or perdana pada tahun 2008, setelah meraih kemenangan di Eropa bersama Setan Merah.
Di kedua klub tersebut CR7 telah mencatat jumlah gol yang luar biasa, dengan bermain di 292 laga untuk United dia sudah mencatatkan 118 gol, dan 450 gol dalam 438 pertandingan bersama Madrid dan dengan daya angkut terakhirnya bersama Bianconeri, walau sekarang ini iya mulai terlihat mendekati masa senja karirnya, ia sudah membuktikan kehebatannya masih tetap mengesankan.
Ronaldo berada di satu akhir dari satu abad di laga tingkat internasionalnya, dengan 99 gol yang ia ciptakan untuk Portugal di tiap ajang, hanya Ali Daei Iran yang sudah melampaui total produktifnya.
Musim pertama Juventus mengejar mahkota Serie A lainnya saat manajer Maurizio Sarri berada di pucuk kepemimpinannya, walau beberapa minggu terakhir ini Lazio tetap menjadi salah satu dari banyak tim yang berusaha untuk terus maju, dimana musim ini sempat terbelah oleh pandemi virus corona yang membuat musim ini menjadi istimewa.
Selang lima bulan setelah mereka mendapatkan jadwal untuk menghadapi Lyon dalam pertandingan pertemuan kedua yang akan berlangsung di Allianz Stadium, Bianconeri akan berusaha memutar balik keadaan di babak 16 besar Liga Champions dalam beberapa minggu mendatang, karena mereka sebelumnya kalah dengan skor 1 – 0, untuk mencapai final kompetisi kental di Lisbon mereka wajib membuat keadaan berbalik memihak mereka.
