
Berita Sepakbola – Sebanyak 283 juta euro atau Rp4,8 triliun dihabiskan Barcelona dengan percuma. Hal tersebut karena penampilan yang tidak mengesankan dari tiga penyerang termahal Barcelona yakni Griezmann, Ousmane Dembele, serta Martin Braithwaite. Performa mereka kurang mengesankan di musim ini.
Menjadi starter dengan Lionel Messi dan Ansu Fati, Griezmann dan Dembele tidak dapat membuktikan kualitasnya. Griezmann dapat membukukan gol pada menit ke-63 setelah Alaves lebih dulu mencetak gol dari Luis Rioja. Akan tetapi, dia belum bisa memperlihatkan kegaharannya di lapangan sesuai dengan nilainya sekitar 120 juta euro ketika dibeli Barca pada tahun lalu. Griezmann tidak dapat menambah gol walau Deportivo Alaves tidak dapat memainkan Jota Peleteiro yang keluar karena mendapat kartu merah. Selama musim ini, penyerang dari Prancis itu baru mencatatkan satu gol.
Dembele sendiri juga harus meninggalkan lapangan pada menit ke-46. Pemain Barcelona seharga 145 juta euro yang dibeli dari Borussia Dortmund pada tahun 2017 lalu, tidak dapat memberikan hal terbaik karena sering terhalang cedera.
Braithwaite yang menjadi pengganti Fati pada pertengahan babak yang kedua tidak memberikan pengaruh yang besar. Hal ini semakin membuat peran pemain yang didapatkan dari Leganes seharga 18 juta euro, pada bulan Februari lalu hanya menjadi pelengkap semata.
Kinerja tiga pemain tersebut menjadikan Ronald Koeman tidak berharap banyak. Dia mengungkapkan jika para penyerangnya tidak dapat berbuat apapun di lapangan dan menciptakan banyak peluang serta gol.
“Saya ragu dengan penampilan mereka dalam menyerang. Ini bukan tentang sikap atau konsentrasi, namun ini mengenai keyakinan saat menuju gawang. Hal tersebut terjadi pada kami ketika berhadapan dengan Juventus dan Alaves,” papar pelatih dari Belanda tersebut.
Koeman sudah berupaya untuk menambah daya serang mereka dengan pergantian pada tiga pemain mereka tersebut, yakni Pedri, Francisco Trincao, serta Miralem Pjanic yang menggantikan Clement Lenglet, Dembele, serta Busquets pada akhir babak awal. Lalu ada Braithwaite yang mengganti Fati pada pertengahan babak yang kedua. Namun, Barca tidak berhasil menambah gol sampai akhir laga.
“Saya tidak begitu bahagia dengan penampilan tim pada babak awal. Saya merancangkan tiga perubahan dan beberapa pemain yang mendapatkan kartu kuning. Jika Anda memberikan kritik pada saya beberapa hari yang lalu, karena melakukan perubahan yang tidak tepat, kali ini saya melakukan perubahan pada babak awal,” ungkap Koeman.
Hasil seri tersebut menambah catatan buruk untuk Barca yang belum mendapatkan hasil kemenangan pada empat laga terakhir Primera Liga. Hal ini membuat Lionel Messi dan rekan-rekannya berada dalam posisi ke-12 dan selisih 8 poin dari Real Madrid, yang berada di posisi klasemen atas sementara dengan 16 poin.
Di sisi lain, masalah Barca sudah ada sejak Koeman menjadi pelatih baru di klub pada 19 Agustus lalu. Saat itu, Koeman secara tak terduga mendepak Ivan Rakitic, Arturo Vidal, hingga Luis Suarez. Hal tersebut menjadikan Messi sangat kecewa pada Koeman. Perselisihan tersebut membuat hubungan Koeman dan Messi tidak harmonis.
Kegiatan bursa transfer Barca di musim panas lalu juga memberikan pengaruh pada penampilan buruk mereka. Seperti yang diketahui, lini depan tim belum diperbaiki setelah Luis Suarez pindah ke Atletico Madrid yang harusnya diisi oleh Memphis Depay. Kesepakatan sebenarnya berjalan dengan baik, namun pemain dari Belanda itu tidak jadi bergabung ke Camp Nou karena nilai transfernya yang tinggi.
Masalah lainnya ada di lini belakang Barca. Blaugrana sudah kebobolan 6 gol dari 4 laga mereka. Hal itu karena pengaruh cederanya beberapa pemain terbaik mereka, seperti kiper Marc-Andre, Ronald Araujo, serta Samuel Umtiti.
Namun, bagaimana caranya Koeman harus segera memperbaiki Barca mencapai hasil kemenangan. Respons yang baik wajib diperlihatkan Messi dan rekan-rekannya, khusunya ketika melawan Dinamo Kiev di Camp Nou pada laga Grup G Liga Champions, hari Kamis (5/11).
Sementara itu, Madrid kian nyaman di atas klasemen Primera Liga musim ini setelah mengalahkan Huesca dengan skor 4-1, pada Sabtu (31/10). Laga melawan Huesca begitu baik untuk Hazard karena bisa kembali memperkuat Madrid sejak terakhir melawan Manchester City, Agustus lalu.
Penampilan Hazard menjadikan Zinedine Zidane kian semangat menurunkannnya di tim. Kesehatan pemain Belgia itu menjadi hal penting untuk Madrid jelang Grup B Liga Champions kontra Inter Milan, pada Rabu (4/11).
