Berita Bola – Gary Neville mengkritik Perdana Menteri Inggris Boris Johnson karena memiliki komentar yang bertentangan dalam menghadapi krisis virus corona.
Mantan pemain bek kanan Manchester United dan Inggris itu menutup hotel-hotel di Manchester yang memiliki saham sehingga mereka tempat tersebut dapat digunakan untuk staf layanan kesehatan, menyarankan keputusan yang dibuat oleh Johnson yang merasa khawatir atas masalah keuangan dibandingkan kesehatan publik Inggris.
Meskipun Perdana Menteri telah menyarankan orang-orang untuk menyendiri agar penyebaran virus bisa dihentikan, ia tidak dapat mengatakan bahwa pub dan bar harus ditutup, dan sekolah-sekolah akan tetap buka sampai Jumat, meskipun di banyak tempat di seluruh dunia sudah ditutup, keputusan yang dilakukan tersebut menarik kemarahan Neville’s.
“Pada saat-saat krisis para pemimpin sejati berdiri dan membuat keputusan yang tentunya tidak mudah, terkadang memang sering bertentangan dengan apa yang sebenarnya terjadi, ” imbuh Neville.
“Pemerintah pada waktu berawalnya krisis virus ini, melalui Boris Johnson, pada dasarnya adalah sebuah komentar yang bertentangan di semua tempat dengan mereka. ”
“Bahkan hari ini dia berbicara tentang ajakan untuk kita saling melindungi satu sama lain. Saya melihat alamat sebelumnya dan dia berbicara tentang mengasingkan diri, melindungi diri sendiri dan satu sama lain, tangguh dalam hal ini. Tapi dia tidak menutup klub, bar, restoran, pub serta sekolah tidak tutup sampai besok malam. ”
“Pesan-pesan itu sangat bertentangan dari pemerintah dan supaya terlihat adil, terkadang didorong dari segi ekonomi, hal ini harus saya katakan.”
Bukan hanya Johnson, Neville tidak merasa senang dengan keduanya. Dia menyarankan Liga Premier mencoba memainkan putaran permainan lain sedang dalam krisis, menunjukkan kepemimpinan yang tidak seharusnya dikaitkan dengan Perdana Menteri.
Dia segera mengembalikan perhatiannya kepada mantan Walikota London.
“Saya merasa Liga Premier sudah mengatakan bahwa pertandingan akan berlanjut untuk akhir pekan dan yang lain hampir di kesampingkan terlebih dahulu untuk di coba dan mendapatkan putaran pada jadwal lain,” sambung dia.
“Saya memahami seperti apa kesulitan untuk menangani ini, tetapi saya merasa kepemimpinan yang menentukan itu merupakan hal yang penting. Setiap kali saya melihat kepala petugas medis (Chris Whitty) berdiri di sebelah Boris Johnson, dia terlihat semakin tidak nyaman dengan keadaan ini. ”
“Dia menjelaskan strateginya dengan hadirnya perdana menteri, dan kemudian ditantang oleh 200 ilmuwan lain selama akhir pekan dan kemudian Matt Hancock pada program hari Minggu menyarankan mereka tidak akan mengejar strategi itu. ”
“Pada akhirnya, saya memang bukan seorang ilmuwan, tetapi Anda harus memiliki konsistensi pesan dan kepemimpinan yang menentukan akan dibawa kemana masalah ini.”
