
Tottenham Hotspur mendapatkan pukulan ketika mereka berharap lolos ke Eropa karena mereka mengakhiri laga dengan imbang tanpa ada gol yang tercipta saat berhadapan dengan Bournemouth. Hal tersebut membuat manajer Jose Mourinho mengkritik kinerja dari VAR lagi.
Pelatih yang berasal dari Portugal itu dalam karir kepelatihannya tidak pernah lamban untuk menyalahkan para pejabat, namun secara khusus menyayangkan masalah sistem baru dan wasit Michael Oliver, yang melarang equalizer Harry Kane dalam kekalahan melawan Sheffield United dengan skor 3 – 1.
Ia merasa di laga hari Kamis kemarin timnya layak diberikan penalti awal ketika Kane tampaknya didorong di belakang, namun itu diabaikan dan penampilan tim yang terlihat tidak semangat membuat mereka tidak berhasil menemukan jalan keluar di laga tersebut.
“Dalam sebuah permainan akan hadir sebuah momen yang paling penting dan saya tidak ingin mengomentari apapun tentang hal itu. Semua orang mengetahuinya . Anda tahu siapa, Anda tahu kapan dan semua orang tahu itu,” ucapnya.
“Wasit yang sempat melakukan keputusan VAR melawan Sheffield United adalah wasit yang sama yaitu Michael Oliver. Pendapat yang krusial Itu bukan hanya milik saya, semua orang tahu itu penalti dan ketika saya mengatakan semua orang yang artinya semuanya.
“Memang tidak bisa disimpulkan ketika mendapat penalti Harry Kane sudah pasti akan mencetak gol, namun penalti memiliki tingkat kesuksesan yang besar sehingga laga tersebut dapat kami menangkan dengan skor 1 – 0.”
Bagaimanapun Mourinho menyadari setelah awal drama tersebut timnya memang tampil kurang memuaskan.
“Performa yang ditunjukkan tim ini memang masih kurang memuaskan,” Mourinho mengakui.
“Cara bermain Bournemouth membuat saya terkejut. Itu adalah hasil yang baik bagi mereka dan mereka mendapatkan poin yang mereka inginkan. Di belakang kami terlihat unggul namun selanjutnya tim ini mulai menurun dalam menyerang ke daerah lawan. Saya beranggapan dengan melakukan perubahan akan membaut permainan kemi meningkat di babak terakhir, tetapi saya salah, ternyata setelah dirubah kami tidak juga mencetak satupun gol. ”
“Saya lebih suka mengatakan tim memahami bahwa ini lebih intens ketika mereka dimainkan, dengan beberapa pemain jelas mengalami kekelahan sejalannya pertandingan, seperti contohnya pemain seperti Moussa Sissoko dan Giovani Lo Celso. ”
“Aku merasa mereka tidak bisa memberikan lebih banyak tindakan hari ini walau aku punya keinginan yang lebih dari itu. Bukan hal yang mengejutkan, memang selalu ada yang sisi negatif ketika kamu memiliki keputusan bahwa sebuah penalti akan berdampak besar terhadap timmu.”
Pada hari Minggu Tottenham memiliki derby London utara yang dinanti-nantikan melawan Arsenal, sebelum pertandingan kandang melawan pemburuan empat besar Leicester, akan ada sesi intense di antara perjalanan ke Newcastle dan Crystal Palace ketika musim mereka segera berakhir.
