
Weston McKennie mengatakan kalau dirinya akan terus memberikan penghormatan kepada George Floyd dan para korban kebrutalan polisi lainnya terhadap orang berkulit hitam, dukungan itu ia tunjukkan dengan menulis di ban kaptennya selama akhir pekan.
Floyd dibunuh oleh petugas polisi kulit putih Derek Chauvin, yang berlutut di lehernya selama beberapa menit di tengah permohonan bantuan dari Floyd.
Pada kasus tersebut Chauvin telah ditangkap dan didakwa dengan pembunuhan tingkat tiga, tetapi insiden kebrutalan polisi terbaru telah memicu protes di seluruh dunia.
Minneapolis yang menjadi tempat insiden itu terjadi, telah menjadi lokasi protes yang terkadang berubah menjadi kekerasan, sementara hampir setiap kota besar di seluruh AS telah melihat beberapa bentuk protes setelah pembunuhan Floyd.
Beberapa bintang Bundesliga selama akhir pekan ini telah menunjukkan dukungan mereka untuk protes yang sedang berlangsung, dengan Marcus Thuram berlutut setelah mencetak gol sementara duo Borussia Dortmund Jadon Sancho dan Achraf Hakimi meluncurkan kemeja yang memberikan penghormatan kepada Floyd.
McKennie adalah seorang pemain reguler untuk tim nasional pria AS, ia menulis “Keadilan untuk George Floyd” pada ban kaptennya dalam kekalahan Schalke 1-0 dari Werder Bremen, dan dia mengatakan bahwa dukungannya tidak akan berhenti sampai di situ.
“Saya merasa itu adalah tanggung jawab dan tugas saya, terutama menjadi orang Amerika, dan dengan situasi yang terjadi di Amerika,” ucap McKennie.
“Dan saya merasa itu adalah platform terbaik dan terbesar yang dapat saya gunakan untuk membuat semua orang sadar. Tentu saja, mungkin beberapa orang tidak setuju dengan itu, tetapi itu adalah pendapat mereka dan bagi saya itu adalah tugas dan tanggung jawab saya untuk pergi keluar memperlihatkan keadilan bagi George Floyd. Ini adalah masalah yang sudah berlangsung terlalu lama.”
“Kami adalah satu-satunya liga yang bermain saat ini, semua mata tertuju pada Bundesliga. Jadi saya merasa seperti tidak ada cara yang lebih baik dan tidak ada waktu yang lebih baik. ”
“Saya bahkan tidak akan mengatakan bahwa itu mengejutkan, tetapi itu jelas memuakkan. Ketika seorang lelaki seusia itu berteriak-teriak memanggil ibunya, ibunya yang sudah meninggal, dia pada dasarnya berteriak ‘tolonglah aku’. Dia tahu bahwa dia tidak akan berhasil. Hal tersebut membuat orang yang berada disana tidak kuat untuk melihat.”
“Banyak rekan tim saya di sini melihatnya dan juga merasa jijik. Ini sesuatu yang menyentuh Anda dengan cara yang berbeda. Ini terlalu banyak dan perlu diperhatikan.”
“Ketidakadilan sosial sangat banyak terjadi dan terlalu banyak insiden kebrutalan polisi di mana mereka mengatakan ‘ini kecelakaan’. Kecelakaan terjadi sekali atau dua kali, tetapi ketika itu terjadi berkali-kali seperti sekarang, itu tidak dapat diabaikan lagi.”
