
Berita Sepakbola – Masa depan Ole Gunnar Solskjaer, pelatih Manchester United saat ini berada di ujung tanduk. Disebutkan kini pihak manajemen MU sedang mengincar pelatih dari Argentina, Mauricio Pochettino untuk memimpin skuad klub di musim ini.
Bukan hal baru jika nama Mauricio Pochettino dihubungkan dengan Manchester United. Akan tetapi, sepertinya kali ini pelatih berumur 48 tahun itu akan segera bergabung ke Old Trafford. Apalagi sjak santer dikabarkan jika Solskjaer dipecat dari MU.
Nah, ini lima alasan yang membuat Solskjaer dipecat sebagai pelatih Manchester United.
Tim terpuruk
Selama musim ini, kinerja dari tim sangat buruknya. Skema buatan Solskjaer sepertinya tidak dapat menghasilkan kemenangan di laga awal musim ini. Dari tiga laga yang dijalani pada Liga Inggris 2020-2021, United hanya sekali menang dan dua kalah. Laga terakhir mereka adalah saat melawan Tottenham Hotspur dengan skor memalukan yakni 1-6!. Satu-satunya hasil baik dari MU musim ini diperoleh saat melawan Brighton & Hove Albion lewat masa injury time dari tendangan penalti Bruno Fernandes.
Minim Gol
Selain hasil buruk di awal musim ini, Manchester United juga payah dalam hal catatan gol. Mereka baru mengumpulkan lima gol di Liga Inggris 2020-2021. Jumlah itu menjadi yang paling sedikit daripada klub rival lainnya seperti, Liverpool, The City, hingga Arsenal. Hal ini ternyata terjadi pada MU di musim lalu.
Di tahun 2019 lalu, mereka hanya mencatatkan 66 gol. Catatan 66 gol itu menjadi yang paling rendah dari empat besar klasemen di musim lalu. Dengan hasil tersebut, wajar jika banyak pihak yang menyarankan jika MU lebih baik mengganti pelatih tim. Bahkan, ada yang menyarankan jika Marcelo Bielsa lebi pantas menjadi pelatih mereka.
Tidak siap
Saat klub ini melepas Romelu Lukaku di tahun lalu, Solskjaer tidak segera mendapatkan penggantinya. Solskjaer beralasan jika tidak mencari pemain pengganti Lukaku karena adanya Anthony Martial. Padahal, Martial merupakan pemain winger.
Hal ini menjadikan jumlah gol tim tidak kunjung membaik. Solskjaer kemudian menyesal dengan keputusannya itu dengan membeli Edinson Cavani di awal musim ini. Tapi, MU tidak dapat cengan cepat mengandalkan Cavani, penyerang dari Uruguay tersebut juga sudah berumur 33 tahun.
Kurang pengalaman
Sebelum bersama dengan MU, sejatinya Solskjaer hanya pernah membawa Molde dalam turnamen Liga Norwegia. Saat bersama tim Liga Inggris di musim 2013-2014 lalu, Solskjaer tidak berhasil membawa Cardiff City keluar dari zona degradasi.
Terakhir kalinya klub ini dipimpin pelatih yan belum berpengalaman terjadi di tahun 2013 lalu, saat David Moyes menjadi pelatih Manchester United. Moyes juga tidak berhasil membawa skuad sebesar Mu dan akhirnya didepak bahkan sebelum musim 2013 selesai.
Adanya Mauricio Pochettino
Sejak diberhentikan dari Tottenham Hotspur di akhir tahun lalu, Mauricio Pochettino tidak memiliki pekerjaan. Itu sebabnya, Mu bisa saja mendapatkan pelatih berumur 48 tahun itu kapan saja. Pochettino juga menjadi salah satu pelatih yang dinilai lihai dalam memainkan skema. Dengan pemain yang seadanya, Pochettino terbukti membuat tim yang luar biasa. Hal itu terjadi di Southampton dan Tottenham Hotspur.
Lima tahun bersama Tottenham, Pochettino menjadi Lilywhites sebagai klub mematikan di Premier League dan Liga Champions dengan kemenangan Tottenham di peringkat kedua dalam kedua kompetisi tua sepakbola dunia itu.
