Connect with us

Berita Bola

Kounde Mengidolakan Benzema dan Mane

Kounde Mengidolakan Benzema dan Mane

Pemain Sevilla, Jules Kounde, mengatakan kalau dirinya terinspirasi oleh salah satu pemain Real Madrid dan Liverpool, mereka adalah pemain penyerang Karim Benzema dan Sadio Mane yang sudah menjadi idolanya sejak kecil.

Namun Franco-Beninese yang berusia 21 tahun memberikan penjelasan kalau dia merupakan seorang pemain penyerang sejak awal karirnya.

Benzema menjadi sosok penting bagi Los Blancos dalam meraih kemenangan gelar La Liga ke 34 mereka, dengan bermain di 37 laga dan menciptakan 21 gol, sedangkan Mane mencetak 18 gol saat The Reds mengangkat mahkota liga pertama mereka sejak 1990.

“Ada banyak pemain yang saya sukai di berbagai posisi. Saya menyukai sepakbola. Saya sangat suka Benzema dan Mane. Fakta yang lucu sekali adalah kalau mereka semua pemain penyerang, ” kata bek tengah Sevilla itu.

“Saya selalu suka bermain untuk posisi menyerang, saya pikir bagian itu berasal dari tim U-17 di Bordeaux. Saat melihat ada celah saya suka melancarkan serangan. Di Sevilla, kami memiliki permainan di mana kami bisa melakukan itu, dan pelatih menyukainya. ”

Kounde tidak berkomentar tentang minat Real Madrid kepadanya, namun dia mengatakan kalau sekarang ini fokusnya adalah bermain untuk Sevilla dan memenangkan Liga Eropa.

Kounde Mengidolakan Benzema dan Sadio Mane

“Hal itu selalu terdengar bagus, ada klub seperti Real Madrid yang tertarik pada Anda, tapi saya sangat fokus pada Sevilla sekarang ini, saya ingin memenangkan piala ini (Liga Europa), ” sambung dia.

“Itu adalah satu-satunya hal yang ada di dalam kepala saya dan di tim. Saya tidak tertarik untuk bergabung dengan Madrid. ”

Kounde dianggap tidak cukup tinggi untuk menjadi bek tengah, dimana tingginya 181cm. Mantan pemain Bordeaux itu mengaku tidak terhalang oleh masalah tersebut, dia mengklaim kalau bermain cerdas adalah faktor terpenting.

“Lompatan yang baik selalu kutunjukkan. Saya tahu bahwa ada banyak orang ketika melihat bek tengah dengan tinggi hanya 181cm dan bertanya-tanya bagaimana permainan aerial akan menyelesaikannya jika ada pemain penyerang lawan yang lebih besar, ” ujar dia.

“Itu juga sudah pernah terjadi pada saya saat masih berada di Bordeaux. Di akhir pelatihan saya bermain kembali karena seorang pelatih menatap saya seperti itu, terlalu pendek. Tapi itu tidak membuatku takut untuk terbalik, itu memang salah satu yang membuat diriku kuat. ”

“Bagi saya tinggi badan bukanlah masalah. Hal yang penting adalah bermain dengan cerdas. Jika kita mendengarkan banyak orang, Cannavaro tidak mungkin bermain sebagai bek tengah dalam hidupnya, dan dia akhirnya meraih Ballon d’Or, dia bermain untuk Real Madrid. Anda harus mengubah pandangan bahwa Anda harus selalu menjadi yang pas atau sesuai dalam posisi ini atau sangat kuat. “

Berita Bola

Berita Menarik Lainnya

More in Berita Bola