Berita Sepakbola – Liga Serie A musim ini sudah melakukan pembahasan terkait dokumen yang berisi bantuan yang ingin mereka dapatkan dari pihak Pemerintah Italia sehubungan dengan berhentinya kompetisi karena pandemi Covid-19 tersebut.
Setelah berhenti selama lebih dari dua minggu ini dan akan diperpanjang sampai waktu yang belum dapat dipastikan. Disebutkan pada Selasa (24/3) kemarin, pihak pemerintah Italia sudah melakukan pertemuan demi membahas banyak hal, khususnya bantuan apa yang mereka minta dari pemerintah untuk membantu klub-klub yang tidak bermasalah financialnya karena penangguhan kompetisi.
Pihak federasi pada kompetisi Liga Serie A musim ini sudah menerbitkan dokumen yang akan mereka kirim ke Presiden FIGC yakni Gabriele Gravina. Isi dokumen tersebut akan membahas masalah CONI dan Menteri Olahraga Italia yakni Vincenzo Spadafora.
Liga ini memang diprediksi tidak akan berlanjut, semua klub terancam akan rugi sekitar 720 juta euro atau Rp12,6 triliun dari banyak bidang seperti hak siar televisi, pendapatan dari laga dan merchandising. Untuk masalah ini, pihak Serie A sudah meminta dukungan pemerintah untuk membantuk beberapa klub yang terpuruk selama masa sulit ini terjadi.
Sudah ada lampu hijau yang memperbolehkan klub untuk memakai perusahaan rumah taruhan menjadi sponsor mereka. Memang terdengar kontroversial karena usaha taruhan sudah tidak diperbolehkan berjalan lagi. Selain itu, menekan tindakan birokrasi Italia yang sangat ketat dalam melakukan perubahan atau renovasi stadion dan mengatur metode yang baru dalam menjual hak siar Serie A.
Sulitnya kondisi Italia karena dampak pandemi Covid-19 tersebut, ditambah adanya laporan perpecahan dari sekitar 20 tim Serie A terkait masa depan kompetisi di musim ini. Salah satunya adlah pemimpin Lazio, Claudio Lotito yang berharap musim ini dapat diselesaikan. Lazio memang tengah berjuang mendapatkan scudetto. Sementara di kubu lain, setuju jika musim ini tidak dilanjutkan dan kembali dilanjutkan pada Agustus nanti.
Akan tetapi, beberapa pihak mulai pesimis. Salah satunya adalah pemimpin Sampdoria yakni Massimo Ferrero. Dia menilai jika musim kompetisi pada tahun ini sudah usai di Maret ini, karena kondisi sulit dan untuk merencanakan ulang kompetisi akan sangat berat, apalagi terkait dengan keselamatan banyak nyawa.
“Serie A musim mendatang harus sama dengan tahun ini. Saya berpikir jika musim ini sudah usai dan tidak dapat dilanjutkan lagi. Benevento mencatatkan 69 poin di Serie B, mereka tidak dapat tingga dan hanya menonton. Untuk meraih Scudetto? Saya tahu jika Lotito akan marah pada saya dengan pendapat ini. Namun, inilah hidup dan apa yang dapat kita lakukan di masa ini,” ucap Ferrero.
Massimo Ferrero merasa akan lebih tepat jika kini semua pihak fokus pada pandemi Covid-19 tersebut demi menemukan solusi yang tepat. Dia ingin kondisi di Italia dan dunia segera membaik dan semuanya dapat kembali berjalan dengan baik secara normal di musim mendatang.
“Kami dapat saja melakukan hipotesis. Kami dapat menentukan satu bulan ini sebagai persiapan, terhitung dari tanggal 4 April sampai 4 Mei. Kami tampil di 12 laga dan hingga Agustus, apa yang akan terjadi selanjutnya? Mari kita merencanakan musim mendatang saja,” ucap Ferrero.
Pendapat Ferrero memang wajib dipikirkan kembali karena dampak Covid-19 bukan hal yang mudah untuk diselesaikan dengan cepat. Kabarnya, kini kiper Atalanta yaknin Marco Sportiello menjadi pemain pertama dalam klub mereka yang positif terkena virus corona tersebut.
Klub sudah merilis pengumuman jika Sportiello positif terinfeksi virus yang menyerang pernafasan ini, pada Selasa (24/3) waktu setempat. Kota Bergamo yang menjadi tempat markas Atalanta menjadi salah satu daerah Italia yang terparah diterjang virus dari Wuhan ini.
Sebelumnya, beredar rekaman di mana Pemerintah Italia menurunkan kendaraan militer untuk membawa korban yang meninggal di Bergamo yang akan dimakamkan secara massal karena lokasi krematorium sudah penuh.
Untuk lanjutan babak 16 besar Liga Champions musim ini yang memainkan Atalanta vs Valencia yang pada 19 Februari lalu disebutkan menjadi lokasi inti yang membuat jumlah kematian di kota itu membludak. Ada sekitar 44.000 penonton yang hadir di sana dan terkena virus Corona.
