Liga Champions – Jurgen Klopp sebut Atletico Madrid harus bermain sesuai dengan sasaran dibanding mengandalkan serangan balik, hal itu diungkapkan setelah mereka berhasil menundukkan Liverpool dari Liga Champions pada hari Rabu malam.
Tim yang di besut oleh Diego Simeone berhasil mengalahkan The Reds dengan skor 3 – 2 setelah perpanjangan waktu di pertemuan kedua babak 16 besar yang berlangsung di Anfield. Mereka membuat juara bertahan Eropa itu tersingkir dari kompetisi ini.
Babak pertama Georginio Wijnaldum membuat pertandingan menjadi perpanjangan waktu dan Roberto Firmino menempatkan juara Eropa hanya dalam empat menit.
Tapi Atletico kembali pulih berkat dua gol yang diciptakan oleh Marcos Llorente dan gol telat dari Alvaro Morata untuk menjadikan agregat 4 – 2.
Liverpool mendominasi jalannya pertandingan dan memiliki jumlah dua kali lebih banyak dari tembakan ke gawang lawan mereka, tetapi melihat mereka mempertahankan gelar mereka yang sangat kuat, akhirnya semua berakhir.
Pelatih Liverpool itu merasa kalau Atletico harus mampu menunjukkan performa yang jauh lebih baik mengingat kualitas pasukan mereka yang memumpuni dan lawan mereka di laga selanjutnya tentu bukanlah hal yang enteng.
“Saya benar-benar merasa senang dengan hasil kerja yang ditunjukkan oleh tim ini. Sangat sulit untuk memainkan pertandingan dengan gaya bermain seperti ini,” kata Klopp usai pertandingan.
“Saya tidak mengerti dengan kualitas yang sudah mereka memiliki dengan memainkan gaya sepakbola yang lawan mainkan. Mereka bisa bermain sepakbola yang baik tetapi melakukan penjagaan berdiri di dalam dan melakukan serangan balik cepat.
“Tentu saja kita menerima kekalahan ini, namun pertandingan pada malam ini tidak terasa benar. Saya sadar kalau saya adalah seorang pecundang yang sangat buruk, terutama ketika para pemain melakukan upaya melawan para pemain kelas dunia yang bertahan dengan dua baris empat.
“Kami tahu dalam dua tahun terakhir ada beberapa momen keberuntungan di Liga Champions, Anda wajib untuk mencapai dua final, tetapi hari ini semuanya melawan kami di moment yang menentukan.”
“Untuk skor akhir 2 – 1 itu tidak keren, itu memang merupakan pukulan untuk tim ini tapi itu bukan sebuah masalah besar. Gol kedua adalah masalah yang lebih besar pada pertandingan tersebut,”
“Setelah gol kedua, kedua kaki terasa lelah. Segala sesuatu yang terlihat sangat alami di 90 menit pertama menjadi seperti kaku. Salib tidak memiliki kualitas yang sama. Kami ingin melakukan umpan silang pertama kali seperti gol yang tercipta pertama kalinya, yang terlihat cemerlang dan para pemain lupa untuk melakukan hal tersebut. ” sambung dia.
