
Juventus telah meneruskan kesuksesan mereka di ajang Serie A musim ini, karena kemenangan di liga untuk musim ini menjadi kemenangan kesembilan kali mereka secara berturut-turut.
Maurizio Sarri telah merebut mahkota liga lebih awal dengan sisa dua pertandingan lagi, menyusul kemenangan yang berhasil mereka raih saat melawan Sampdoria dengan skor 2 – 0.
Kemenangan tersebut membawa mereka jauh lebih unggul dari Inter yang berada di peringkat kedua dengan selisih tujuh poin, jumlah tersebut seperti yang diketahui tidak akan bisa mengejar walaupun mereka berhasil memenangkan kedua pertandingan sisa tersebut.
Saat berhadapan dengan Sampdoria, Cristiano Ronaldo membuka skor untuk Juventus di injury time babak pertama bersama Federico Bernardeschi, kemudian menambahkan gol kedua di menit ke 67. Ronaldo kemudian mengalami kegagalan dalam mengeksekusi penalti di akhir pertandingan, tetapi Juve masih bisa bertahan untuk mendapatkan tiga poin di akhir pertandingan.
Pikiran sekarang pasti akan hanyut ke potensi gelar lurus ke 10 untuk musim depan, yang mana catatan tersebut masih belum pernah terjadi sebelumnya.
Seperti yang sering terjadi pada musim-musim terakhir, Juve tampaknya memiliki perburuan gelar yang sebenarnya di awal musim.
Pesaing mereka turun dari tujuh pertandingan di sekitar hari Natal, dengan lima diantaranya berakhir dengan hasil imbang, sementara Lazio, yang seperti berpotensi menjadi juara ketika musim ditangguhkan sejak bulan Maret karena pandemi virus corona, lewat lima laga terakhir, mereka hanya mendapat satu poin.
Atalanta berada dalam performa yang sangat baik dengan mencetak gol yang menakjubkan sejak liga kembali dimulai dan akan menanti laga di Liga Champions mereka melawan Paris Saint-Germain, tetapi tantangan gelar mereka secara efektif berakhir ketika dua penalti Cristiano Ronaldo membuat mereka kalah dengan skor 2 – 1 pada awal bulan ini.
Trofi tersebut tentunya akan menjadi tanda pembenaran untuk Maurizio Sarri, yang mana dirinya sering dikecam saat musim berlangsung dengan penampilan yang tidak konsisten.
Ini hanya kehormatan kedua sebagai manajer setelah kemenangannya di Liga Eropa di Chelsea pada tahun lalu. Ini juga merupakan trofi keduanya yang dimenangkan di Italia, menyusul Coppa Italia Serie D dengan ikan kecil Sansovino, 17 tahun yang lalu.
Sekarang, Sarri dan timnya akan berusaha mempertahankan performa mereka melalui sisa pertandingan liga mereka melawan Cagliari dan Roma, sebelum mengalihkan fokus mereka ke ajang Liga Champions yang akan berlangsung bulan depan.
Mereka akan menyambut tim Ligue 1 Lyon ke Turin pada 7 Agustus, berusaha membalikkan defisit 1 – 0 pada pertemuan pertama dan memesan tempat untuk mereka tampil di Lisbon untuk babak sistem gugur terakhir.
