
TERBIT.COM – Pada musim lalu dalam ajang Liga Champions Tottenham Hotspur harus gagal meraih impian mereka untuk menjadi juara, karena Liverpool tampil gagah dan keluar sebagai juara ajang sepakbola paling bergengsi di Eropa tersebut. Akan tetapi sepertinya Tottenham Hotspur masih harus tetap bersyukur dengan keadaan tersebut pasalnya jika seandainya musim lalu mereka benar mengangkat trofi “kuping besar” ada kemungkinan mereka akan ditinggalakan oleh Mauricio Pochettino.
Musim lalu jelas merupakan musim yang gila dan luar biasa bagi Tottneham Hotspur, bagaiamna tidak? Karena untuk pertama kalinya dalam sejarah klub, Tottenham mampu menembus partai final Liga Champions. Dalam laga puncak tersebut Spurs diharuskan menghadapi klub raksasa Ingris Liverpool di Wanda Metropolitano.
Sebelum mereka mengahdapi The Reds di Final, mereka harus terlebih dahulu melalui laga semifinal dengan dramatis. Saat menghadapi Ajax Amsterdam pada leg pertama semifinal mereka harus rela dibekuk oleh klub asal belanda tersebut, akan tetapi kemudian mereka berhasil membalikkan keadaan saat laga leg kedua digelar, dan mereka keluar sebagai salah satu finalis Liga Champions.

Akan tetapi saat berhadapan dengan Liverpool dalam partai puncak mereka harus mau mengakui kegagahan Liverpool, mereka dibungkam dengan skor 0-2 dan harus rela tak membawa pulang trofi kuping besar. Dengan demikian itu juga menadai bahwa Tottenham gagal mengakhiri puasa gelar mereka. Disisi lain Pochettino juga mengaku masih belum mau mempersembahkan trofi pertamanya di London Utara.
Memang harus diakui bahwa sebuah trofi nantinya akan mampu menjadi penyempurna dalam karir Pochettino mengasuh Tottenham. Sejak menukangi Tottenham pada tahun 2014, Pochettino memnag dikenal sebagai menajer yang mampu meningkatkan kinerja klub, ia berhasil membawa Spurs bersaing dnegan klub papan atas, selain itu ia juga kerap kali memebawa klub tampil dalam ajang Liga Champions.
Akan tetapi ada satu hikmah yang bisa dipetik dari kegagalan
jura Liga Champions musim lalu, sebab jika memang benar mereka juara pada muism
lalu maka ada kemungkinan sang manajer akan hengkang lebih cepat dari Spurs.
“Tentu saja hal itu akan selalu terpikirkan oleh Anda
(hengkang), Anda tidak akan pernah tahun. Kalau saya sih, saya selalu
memprioritaskan klub di atas diri sendiri,” ujar Pochettino di ESPN.
“Tapi mungkin akan beda ceritanya jika kami menang di
final dan Anda bisa berpikir ‘Oke, mungkin inilah saatnya untuk meninggalkan
klub, keluar dari klub dan memberikan mereka kesempatan membuka lembaran baru
bersama pelatih baru,” sambungnya.
“Tapi setelah final, saya merasa tidak bagus rasanya
jika berakhir seperti ini. Saya bukan orang yang suka menghindari masalah atau
situasi sulit.”
“Saya lebih dari itu – saya suka tantangan besar,
tantangan sulit, dan tentu saja saat ini, saya harus membangun lagi mental para
pemain agar bisa mengulang performa yang sama, saya antusias dan termovitasi
sekali.”
