
Berita Sepakbola – Liga Champions adalah kompetisi yang paling diminati berbagai klub bola Eropa. Bermain di ajang ini, beragam keuntungan akan mereka dapatkan. Mereka juga dapat memiliki beragam keuntungan dari segi finansial jika tetap bertahan hingga babak akhir salah satu kompetisi antarklub Eropa tertua itu.
Tim yang keluar sebagai pemenang dalam Liga Champions biasanya klub ternama dengan pemain besar yang diandalkan. Tapi, memiliki pemain bintang tidak selalu menjadi jaminan menjadi tim juara. Nah, berikut lima tim kuda hitam yang berhasil menjadi klub juara Liga Champions:
Borussia Dortmund – Tahun 1996-1997
Borussia Dortmund bersama Ottmar Hitzfeld, sukses masuk ke babak perempatfinal Liga Champions tahun 1996 sebagai runner-up Grup B, yang kala itu peserta Liga Champions hanya 16 tim. Walau menjadi runner-up, kinerja Dortmund tidak bisa dipandang sebelah mata.
Pemain andalan, Karl-Heinz, membawa Dortmund bermain dengan impresif di babak gugur. Setelah menang atas Auxerre dengan skor 4-1 di babak perempatfinal, mereka berjaya atas calon kuat juara saat itu yakni Manchester United, di babak semifinal dengan skor 2-0.
Di partai final, Dortmund tampil melawan Juventus yang saat itu diisi oleh Alessandro Del Piero, Zinedine Zidane dan sederet pemain sulit lainnya dengan hasil kemenangan Dortmund dengan skor 1-3.
Liverpool – Tahun 2004-2005
Liverpool awalnya tidak dipandang selama Liga Champions musim 2004 lalu. Saat itu, mereka hanya memiliki pemain di bawah rata-rata jika disamakan dengan Real Madrid, yakni AC Milan sampai tim yang berupaya keras dalam bursa transfer di tahun 2004 lalu, yakni Chelsea.
Tetapi, Liverpool menjadi sang juara. Dari sang pelatih, Rafael Benitez yang berhasil meracik skema tim, The Reds menang atas AC Milan melalui penalti dengan skor 3-2 di babak final. Sebelumnya, di babak pertama, skor imbang 3-3 yang hebatnya Liverpool sempat tertinggal 0-3 dari Milan hingga berhasil diimbangi.
Inter Milan – Tahun 2009-2010
Selanjutnya adalah Barcelona. Klub juara Liga Champions 2009 ini memang sudah menjadi tim yang dijagokan dengan tim sebagai juara karena mereka selalu tampil solid. Akan tetapi, Barca tidak berhasil melanjutkan perjuangannya di komeptisi tersebut setelah Inter Milan mengalahkannya di babak semifinal, tim yang sejatinya pernah mereka gagal di fase grup.
Kala itu, Inter menang atas Barcelona dengan skor agregat 3-2 di babak semifinal. Kemenangan melawan Barcelona menambah rasa percaya diri Inter bersama Jose Mourinho. Masuk ke babak final, Inter sukses dengan skor 2-0 atas Bayern Munich, sekaligus membawa gelar juara ketiga mereka di Liga Champions.
Chelsea – Tahun 2011-2012
Klub juara Liga Champions lainnya adalah Chelsea. Setelah mengganti Andre Villas dengan Roberto Di Matteo di tahun 2011, mereka tampil maksimal. Di Matteo menjadikan Chelsea ditakuti dalam laga kemenangan 4-1 atas Napoli. Kinerja sang pelatih terus berlanjut, hingga di babak final. Berhadapan dengan Bayern Munich, Chelsea sukses dengan adu penalti dengan skor 4-3.
Porto – Tahun 2003-2004
Porto meraih gelar juara Liga Champions di tahun 2003 padahal mereka adalah klub yang tidak dipandang sebelumnya. Dragoes sama sekali tidak terdiri dari pemain bintang. Tapi, kinerja yang dihasilkan dengan Jose Mourinho, membawa Porto mencapai babak final melawan AS Monaco, dengan skor menang 3-0. Gol mereka diperoleh dari Carlos Alberto, Deco Souza serta Alenichev yang kemudian para pemain berkesempatan pindah ke klub besar seperti Barcelona dan Chelsea.
