
Berita Sepakbola – Sepak bola wanita menjadi perhatian beberapa tahun belakangan ini. Saat ini, sudah banyak tim kompetitif yang tampil dalam level tertinggi dalam olahraga yang awalnya didominasi kaum adam tersebut. Dalam perkembangannya, berada tingkatan kompetisi sepak bola wanita sudah berlangsung di dunia.
Dengan adanya perkembangan yang signifikan dalam dunia bola khusus wanita, hal ini mempengaruhi munculnya banyak pemain sepakbola wanita dan pelatih bola wanita yang membuktikan kinerja dan kehebatannya dalam memimpin tim dengan sangat brilian.
Nah, berikut beberapa pelatih bola wanita terbaik di dunia, yang tidak hanya mampu memimpin timnya, tapi juga menciptakan prestasi di dunia bola.
Sarina Wiegman
Yang pertama adalah pelatih timnas Belanda khusus wanita, yakni Sarina Wiegman. Dia berhasil membawa kemenangan pada timnya dalam turnamen UEFA Women’s Euro Championship 2017. Dia menjaid pelatih wanita yang kembali mencatatkan kemenangan setelah 30 tahun ini, Weigman membawa timnya meraih gelar juara di Johan Cruyff Arena.
Resmi menjadi pelatih pada tahun 2017 lalu, Weigman sudah bergabung dengan timnas sejak 2014 yang menjadi asisten pelatih. Sebelum berada di timnas wanita Belanda, ia pernah memimpin ADO Den Haag Women meraih juara Eredivisie dan dua KNVB Cups, selama tiga tahun saja. Dengan prestasinya tersebut, dia menjadi salah satu pelatih bola wanita terbaik di dunia.
Helena Costa
Pelatih wanita dari Portugal, Helena Costa sudah berada di Benfica selama 13 tahun sampai 2010 lalu. Saat bekerja di klub tersebut, dia memimpin beberapa klub liga divisi bawah, diantaranya Cheleirense dan membawa klub ini mencapai prestasi di turnamen Lisbon 2006 silam.
Setelah hengkang dari Benfinca, Costa bergabung ke tim wanita lainnya dan meraih dua gelar liga bersama S.U. 1º Dezembro di tahun 2007 dan 2008, serta dengan Odivelas satu tahun kemudian. Dengan prestasinya tersebut, Celtic memberikan kontrak pada Costa, sebagai scout. Pada tahun 2010-2012, pelatih ini akhirnya pindah ke timnas wanita Qatar dilanjutkan ke timnas wanita Iran.
Chan Yuen-ting
Chan Yuen-ting sendiri sebelumnya adalah pesepakbola wanita dari Hong Kong yang menjadi pelatih tim pria di Liga Premier Hong Kong. Ia memimpin Eastern Sports Club mendapatkan gelar liga Hong Kong di tahun 2016, sekaligus menjadi pelatih wanita pertama dan termuda yang mendapatkan gelar tersebut.
Sebelumnya, ia menjadi asisten manajer di Pegasus FC dan Southern District FC. Setelah memimpin Eastern Sports Club meraih juara dua dalam komeptisi mereka sekaligus menjadi pelatih bola wanita pertama di AFC Champions League, dia akhirnya mundur dan menjadi asisten klub.
Alasan Yuen-ting adalah karena dia harus menyelesaikan pendidikannya sebelum kembali lagi ke dunia pelatih bola.
Jill Ellis
Pelatih bola wanita terbaik di dunia yang keempat adalah pelatih timnas AS, Jill Ellis yang sudah berpengalaman selama 30 tahun ini. Ia sudah bekerja bersama timnas wanita AS dan berhasil membentuk timnya menjadi tim yang solid.
Ellis sudah berpengalaman di banyak bidang, tidak hanya sebagai pelatih, namun juga asisten pelatih. Hingga pada tahun 2014, ia menjadi pelatih kepala timnas wanita AS. Karena pengalamannya di timnas U-19 dan U-21, Ellis dapat menjalankan perannya dengan baik. Wanita dari Inggris tersebut juga mencatatkan prestasi dalam turnamen FIFA Women’s World Cup 2015, setelah mengalahkan timnas Jepang.
Pia Sundhage
Pia merupakan pesepakbola wanita dari Swedia yang saat ini menjadi pelatih timnas wanita Swedia. Pia Sundhage memiliki pengalaman selama 28 tahun menjadi pelatih, dan sudah mencatatkan beragam prestasi, jadi wajar jika dia menjadi salah satu pelatih bola wanita terbaik di dunia. Pelatih 58 tahun tersebut sudah pernah memimpin klub di liga Swedia dan Amerika, dan menjadi pelatih timnas dua negara tersebut.
Sejak tahun 2008 sampai 2012, Sundhage merupakan pelatih timnas wanita AS, dengan dua medali emas Olimpiade dan menjadi runner-up di FIFA Women’s World Cup 2011. Kemudian, di tahun 2012, dia pindah ke negaranya dan membawa timnasnya mendapatkan medali perak Olimpiade di tahun 2016.
