
Berita Liga Inggris – Frank Lampard akhirnya buka suara usai dipecat Chelsea. Legenda hidup The Blues tersebut mengaku kecewa dengan keputusan pihak klub yang memutuskan menyudahi kerja sama mereka.
Pada Senin (25/1/2021) malam WIB, The Blues resmi merilis pernyataan jika Frank Lampard sudah didepak dari posisinya sebagai pelatih sejak bulan Juli 2019 lalu. Penampilan buruk selama beberapa minggu belakangan ini menjadikan tim ini berada di posisi kesembilan klasemen Premier League merupakan alasan mendepak Lampard dari tempatnya.
Melalui akun Instagramnya, Frank Lampard pada akhirnya mengungkapkan perasaannya sejak berita pemecatan dirinya terkuak ke media. Dia juga sekaligus mengungkapkan keinginannya memberi salam perpisahan pada klub.
“Ini menjadi hak istimewa dan suatu kehormatan untuk berada di Chelsea, klub ini sudah menjadi bagian besar dalam hidup saya. Yang pertama, saya ingin berterima kasih pada semua fans yang sudah mendukung selama 18 bulan ini. Mereka sangat berarti untuk saya,” papar Lampard.
Lampard sendiri menjadi pelatih Chelsea saat klub London tersebut sedang berada dalam keterbatasan karena hukuman larangan membeli pemain. Selain itu, mereka juga kehilangan Eden Hazard yang bergabung ke Real Madrid.
“Saat saya pertama kali menjadi pelatih, saya paham akan tantangan yang menjadi tugas saya di masa sulit di klub ini. Saya bangga dengan pencapaian yang sudah kami dapatkan hingga saat ini. Saya bangga dengan semua pemain yang masuk ke tim inti dan bermain dengan baik,” papar Lampard.
Walau demikian, Lampard merasa kecewa tidak memperoleh waktu lebih lama untuk memperkuat dan memimpin skuad The Blues.
“Saya begitu kecewa dan tidak mempunyai waktu di musim ini lagi untuk memimpin klub dan mencapai level selanjutnya. Saya ingin berterima kasih pada Roman Abramovich, semua petinggi dan tim pelatih dan pemain. Saya berterima kasih dengan semua, untuk perjuangan dari masa sulit hingga saat ini,” papar Lampard.
Lebih lanjut, dirinya mengungkapkan keinginannya agar semua tim dan klub memperoleh kesuksesan di masa depan.
Hanya bertahan tak sampai semusim, kerja sama Frank Lampard dan Chelsea akhirnya berakhir. Nyatanya keputusan ini membuat dua pemainnya berselisih hebat.
Seperti yang diketahui jika beban pelatih 42 tahun tersebut sudah sangat berat selama musim ini. The Blues yang hanya berada di posisi sepuluh besar dengan hanya delapan kemenangan, lima hasil seri, dan enam kalah.
Lampard sejatinya terbilang masih baru di klub ini dan sudah membuat skuadnya tampil impresif di musim lalu. Dengan segala keterbatasan yang mereka alami di awal debutnya, dia tetap bisa membawa tim masih empat besar di musim lalu.
Namun, semua itu berubah ketika musim Liga Inggris berjalan. Dengan hasil buruk, mantan gelandang Timnas Inggris ini tidak dapat bertahan lama di klub milik Roman Abramovich itu.
Walau dengan catatan yang cukup baik, ternyata nama ampard tidak bisa lepas dari konflik. Disebutkan jika ternyata terdapat perselisihan antara kapten tim, yakni Cesar Azpilicueta dengan Antonio Rudiger. Masalah ini bermula ketika beberapa pemain lulusan akademi klub ini berkembang dibawah kepemimpinan Lampard. Namun, hal tersebut menjadi masalah untuk pemain senior.
Saat Azpilicueta berupaya menenangkan pertengkaran keduanya, Rudiger malah semakin marah. Hal ini memicu berita jika suasana di tempat latihan The Blues memang jauh dari suasana nyaman.
Peristiwa tersebut menjadi sorotan besar. Sebagian besar mendukung Azpi dan menyebut Rudiger sebagai biang masalah. Namun, ternyata ada alasan bek 27 tahun tersebut bertindak seperti itu. Hal ini dikarenakan posisinya dari tim inti saat bersama Lampard tidak bertahan. Pasalnya, Kurt Zouma dan Thiago Silva menjadi andalan di posisinya.
Kehilangan posisi menjadikan Rudiger marah besar dan melampiaskannya pada rekannya, Azpilicueta. Setelah pemecatan pelatih Chelsea ini terjadi, perselisihan kedua pemain ini kembali menjadi sorotan.
