
Setelah berhasil memenangkan Coppa Italia dengan menundukkan Juventus, Gennaro Gattuso merasa kerja keras yang sudah dilakukan Napoli sampai saat ini dihargai oleh “Dewa sepakbola”.
Napoli berhasil memenangkan laga pada hari Rabu melawan Juventus lewat adu penalti setelah bermain imbang 0 – 0, dengan Paulo Dybala dan Danilo gagal mengeksekusi penalti saat kalah dengan skor 4 – 2.
Partenopei layak mendapatkan keberhasilan tersebut usai beberapa peluang besar datang dan pergi, sebagian besar kesuksesan mereka berasal dari kecemerlangan sang penjaga gawang Senior Juventus Gianluigi Buffon.
Bagi Gattuso ini merupakan kemenangan besar pertamanya sebagai pelatih, dan dia mengatakan siapa pun harus menghormati orang yang melakukan pekerjaan ini.
“Ini menjadi salah satu penyebab saya marah, dimana dalam hal tersebut terdapat sebuah gairah, rasa hormat, keseriusan dan kami beruntung. Lalu Dewa Sepakbola menghargai kerja kerasmu dengan kemenangan ini.”
Gattus mengingat saudara perempuannya beberapa saat setelah kesuksesan Napoli. Francesca, telah meninggal dunia pada awal bulan ini setelah berjuang keras melawan kanker.
“Saya mendapatkan hal yang lebih dari yang seharusnya di dunia sepakbola,” ucapnya.
“Dan sudah pasti hal yang utama adalah kamu akan selalu memikirkan keluarga. Dalam hidup ini ketika sesuatu terjadi padamu, kamu tidak bisa langsung mencernanya.”
Pelatih sekarang menantikan minggu-minggu penutupan musim di serie A, di mana mereka sekarang ini berada di urutan keenam, berjarak sembilan poin dengan Atalanta yang berada di posisi keempat.
“Kami masih memiliki kewajiban untuk bermain di 12 pertandingan terakhir ini, tidak boleh ada kata menyerah,” sambung Gattuso.
Sejak menduduki kursi manajer Juventus, Maurizio Sarri kini telah kehilangan dua final dan merasa kalau timnya masih berjuang untuk melakukan yang terbaik setelah 3 bulan lebih lamanya menepi karena pandemi virus corona.
“Ada rasa kecewa yang dirasakan oleh saya, anak-anak, klub, dan para penggemar, tetapi kami tidak bisa mengekspresikan lebih banyak untuk saat ini,” imbuhnya.
“Kami telah berusaha namun kami melakukan tekanan yang kurang tinggi, para pemain pun berada dalam kondisi yang kurang optimal, namun dalam permainan kami telah melakukan tingkat aplikasi yang sangat baik. ”
“Saya pikir kami sedang berjuang terutama dalam hal individualitas dan kurangnya kecerdasan pada saat ini, namun itu akan menjadi ciri khas tersendiri. ”
“Saya tidak mengatakan apa pun kepada para pemain, kami semua sangat marah dan kecewa. Jadi saya pikir sekarang ini lebih baik diam. Kami akan membicarakan ini keesokan harinya.”
