
TERBIT.COM – Marco Fassone salah seorang matan CEO AC Milan, mengemukakan pendapatnya mengenai perekrutan yang dilakukan oleh AC Milan pada tahun 2017, pada tahun itu AC Milan mendatangkan Bonucci. Mengenai hal tersebut Marco Fassone mengatakan bahwa itu merupakan sebuah kesalahan.
Pada tahun 2017, AC Milan melakukan perombakan besar-besaran, mereka membeli beberapa pemain yang diangap akan mampu merealisasi rencana besar mereka. Salah satu pemain yang masuk kedalam rencana besar AC Milan kala itu adalah Bonucci, mereka merekrut sang bek dari Juventus dengan harga 42 juta euro.
Perombakan besar-besaran yang dilakukan oleh AC Milan
pada saat itu adalah saat mereka dipimpin oleh Li Yongjong, untuk mewujudkan
rencana besar tersebut mereka harus menggelontorkan dana yang cukup besar,
sayangnya investasi besar yang mereka lakuka pada saat itu tak berbuah seperti
yang mereka harapkan.
Bukannya berbuah positif seperti yang mereka mau, pada musim tersebut AC Milan justru
hanya mampu mengakhiri musim dengan peringkat 6, itu menandai kegagalan mereka
untuk berkompetisi di Liga Champions pada musim berikutnya. Mereka juga bahkan
sempat melakukan pemecatan pada Vicenzo Motella di tengah-tengah musim.
Fassone mengakui bahwa melakukan perekrutan Bonucci pada saat itu merupakan sebuah kesalahan besar yang dilakukan oleh AC Milan, hal tersebut lantaran kala itu sebenarnya AC Milan lebih membutuhkan sosok striker ketimbang bek. Mengenai hal tersebut sang mantan CEO menyangkan apa yang telah terjadi, ia bahkan berandai jika uang mereka kala itu mereka investasikan untuk striker top mungkin sekarang keadaan AC Milan bis aberbeda.

“Bonucci adalah sebuah kesalahan, tapi pembaruan kontrak Gianluigi Donnarumma tidak,” ujar Fassone kepada Sportitalia.
“Ketika kami merekrut Bonucci dari Juventus, kami sudah membeli delapan atau sembilan pemain. Strateginya adalah membentuk skuat yang cocok dengan 4-3-3, jadi kami sudah punya bek dan tidak benar-benar butuh bek lagi. Yang kurang adalah penyerang tengah, yang untuknya sudah kami anggarkan sebesar 70 juta euro.”
“Pilihan yang akhirnya kami buat adalah mengurangi anggaran untuk striker dan merekrut pemimpin untuk ruang ganti.”
“Melihat lagi ke belakang, kalau saja kami menginvestasikan uang ke penyerang top seperti yang direncanakan, mungkin semua akan berbeda,” katanya.
Untuk kebutuhan striker
AC Milan kala itu memutuskan untuk membeli Andre Silva dari FC Porto, mereka
mendatangkan sang striker dengan harga 38 juta euro. Akan tetapi gagal dari
harapan, sang striker juga tidak bisa bersinar di AC Milan, tercatta ia hanya
mmapu mengemas 10 gol saja dari total 40 laga yang ia mainkan. Sedangkan Bonucci
sendiri hanya bertahan satu musim daja di AC Milan, pada musim depannya ia
kemudian kembali pulang ke pelukan si Nyonya Tua di Turin.
